Event Presidensi G20 Jadi Momentum Kebangkitan Ekonomi Indonesia
Wawancara | 13 Desember 2021, 16:47 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Pelaksanaan kegiatan Presidensi G20 menjadi momentum kebangkitan perekonomian Indonesia setelah dua tahun terpuruk akibat pandemi.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Biro Komunikasi Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi Andreas Dipi Patria saat menjadi narasumber dalam diskusi dengan judul Menjaga Wajah Bangsa di Gelaran G20, yang disiarkan langsung melalu kanal YouTube Forum Merdeka Barat (FMB) 9, Senin (13/12/2021).
“Artinya, penyelenggaraan G20 di Indonesia ini bukan hanya untuk Bali, tapi untuk nasional. Ini akan membuka lapangan kerja baru, di mana menjadi momentum bagi kita untuk bisa cepat bangkit ekonomi kita dari dua tahun terakhir setelah mengalami pandemi,” urainya.
Baca Juga: Sorong Jadi Salah Satu Lokasi Pertemuan G20, Kemenkes Beri Perhatian Khusus
Dipi mengatakan, tantangan ke depan setelah Indonesia mengalami pandemi selama dua tahun ini adalah pemulihan ekonomi nasional.
Salah satu penopang ekonomi nasional adalah pariwisata, di mana Bali menjadi contoh bagaimana pengembangan wisata secara nasional.
Oleh karena, itu kesuksesan penyelenggaraan G20 di Bali ini juga mencerminkan bagaimana mempromosikan pariwisata kita di daerah lain.
“Sehingga kesiapan Bali dalam menyelenggarakan G20 ini juga mencerminkan kesiapan Indonesia untuk membuka lagi negaranya untuk kegiatan pariwisata dsb, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, dan kita juga tetap nyaman dalam kondisi pandemi.”
Dia menambahkan, dalam satu tahun ke depan Indonesia menyelenggarakan Presidensi G20 dengan lebih dari 150 side event di 20 lebih kota di Indonesia.
Hal ini, menurutnya, tentu akan mendatangkan peserta dari berbagai negara, dan ini adalah pintu bagaimana mempromosikan wilayah-wilayah kita.
Bahkan, harapannya orang-orang bukan hanya datang untuk berwisata, tetapi juga membuka peluang untuk orang melihat Indonesia sebagai tempat investasi.
Baca Juga: Jokowi Akan Tanam 12 Juta Bibit Mangrove di Presidensi G20, Lahan Hanya Mampu untuk 10 Juta
“Kita harap ini memiliki dampak terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan membuka lapangan kerja,” ucapnya.
“Hitungan kita sementara, kalau aktivitas ini berlangsung selama satu tahun, itu bisa mencapai 33 ribu tenaga kerja untuk memberikan layanan.”
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV