Serikat Pekerja Transjakarta: Ada Sopir yang Bekerja Lebih dari 8 Jam Sehari
Peristiwa | 9 Desember 2021, 22:54 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Serikat Pekerja TransJakarta Jan Oratmangun mengungkap banyak sopir atau pramudi Transjakarta yang masih bekerja lebih dari 8 jam sehari.
"Idealnya itu kan kerja 8 jam, tapi fakta yang terjadi di lapangan bahwa ada juga temen-temen pengemudi kita itu yang bekerja melebihi dari 8 jam kerja," kata Jan saat dihubungi oleh wartawan, Kamis (9/12/2021).
Menurutnya, ada beberapa faktor yang menyebabkan pramudi masih bekerja lebih dari 8 jam, khususnya pada persoalan infrastruktur.
"Kadang teman-teman pramudi itu sudah pulang, selesai menjalankan tugas di koridor, tapi, setelah sampai ke Depo mereka harus mampir ke SPBU untuk melakukan pengisian bahan bakar," katanya.
Baca Juga: Wagub DKI Menjelaskan Alasan Operasional Transjakarta Tak Mungkin Diberhentikan
Jan menilai, idealnya, pengisian bahan bakar dapat dilakukan di depo masing-masing sehingga pramudi tidak perlu mengantre terlalu lama di SPBU. Ditambah lagi, katanya, tidak semua pramudi tinggal di lokasi yang berdekatan dengan depo.
"Itu satu faktor juga yang yang memicu kelelahan buat pengemudi. Kan mereka harus antre berjam-jam di situ terus pulang ke Depo, kemudian mereka harus pulang juga ke rumah mereka," katanya.
Faktor lain, kata Jan, ialah masalah pembagian jadwal jam kerja.
"Jam kerja pengemudi yang misalkan hari ini masuk siang, besok itu langsung jumping masuk pagi," katanya.
Padahal, hal ini seharusnya menjadi tanggung jawab manajemen Transjakarta terkait dengan pengaturan jam kerja pramudi di setiap operator.
"Saya harap ke depan manajemen Transjakarta juga harus melihat faktor-faktor lain," katanya.
Baca Juga: Soal Desakan Pecat Dirut Transjakarta, Wagub DKI: Silakan Saja Semua Boleh Beri Masukan
Transjakarta menjadi sorotan beberapa waktu belakang karena terus terlibat kecelakaan. Senin (6/12) awal pekan ini saja, kecelakaan menimpa tiga bus Transjakarta.
Bus Transjakarta mengalami kecelakaan di Jalan Pramuka, Jakarta Timur, Senin, sekitar pukul 04.30 WIB. Bus yang baru saja meninggalkan pool bus dan belum mengangkut penumpang, menabrak separator di Jalan Pramuka.
Bus Transjakarta lainnya menabrak pagar lahan kosong di dekat area halte Puri Beta Ciledug, Kota Tangerang, Banten.
Kejadian teranyar, bus Transjakarta menabrak seorang pejalan kaki di dekat Halte SMK 57, Jakarta Selatan, sekitar pukul 21.50 WIB. Pejalan kaki berinisial RH itu meninggal dunia.
Penulis : Hasya Nindita Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV