Penyebab 2 Orang Tewas saat Kebakaran Gedung Cyber 1, Tidak Ada Jendela
Peristiwa | 3 Desember 2021, 14:17 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Polisi tengah menyelidiki unsur pidana terkait kebakaran Gedung Cyber 1 Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, yang menewaskan dua orang pengunjung, Kamis (2/12/2021) kemarin.
Diduga, dua orang tersebut tewas karena terjebak dalam gedung saat kebakaran terjadi.
Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan lantai dua Gedung Cyber 1 tidak memiliki jendela.
Hal tersebut menyebabkan kepulan asap tidak bisa keluar saat ruang server di lantai dua terbakar.
"Tidak ada jendela, tertutup semua sehingga asapnya yang tidak bisa keluar dengan cepat sehingga menimbulkan asap yang luar biasa mengumpul," kata Riza ketika menyambangi lokasi kebakaran, Kamis (2/12) malam.
Kondisi tersebut membuat beberapa karyawan di dalam sempat terjebak hingga akhirnya menimbulkan korban jiwa.
Baca Juga: Gedung Cyber dalam Perbaikan, Sebagian Aktivitas Kembali Berlangsung Meski Bau Asap Masih Tercium
Sementara itu, Manajer Pengelola Gedung Cyber 1 Jakarta Selatan Dwi Anggodo mengaku tidak mengetahui secara detail kedua korban meninggal dunia yang saat itu bertugas dapat terjebak.
Padahal, lanjut Dwi, sistem peringatan kebakaran sudah berbunyi.
"Saya sendiri kurang jelas kenapa kemarin mereka bisa terjebak di dalam karena seluruh karyawan kan sudah keluar. Mungkin mereka bingung, mereka tidak sadar ada alarm atau apa, mungkin seperti itu," ujar Dwi dilansir dari Antara, Jumat (3/12).
Dwi mengungkapkan bahwa sistem peringatan (alarm) berfungsi normal saat terjadi kebakaran yang menewaskan dua orang tersebut.
"Iya dong. Kita kemarin keluar karena alarm. Terutama gedung pengelola data seperti ini, itu safety nya lebih ketat lagi keamanannya," kata Dwi.
Di sisi lain, pengelola Gedung Cyber 1 akan mengevaluasi kondisi kaca yang tidak terbuka di dalam gedung tersebut.
"Ini gedung IT ya, 99 persen tenant yang di sini adalah bergerak di bidang IT, data center, dan yang berkaitan dengan pengelolaan data lah. Dan di gedung ini terdapat 5 AIX pusat interkoneksi," ungkap Dwi.
Terkait kejadian tersebut, Riza beserta jajaran juga mengaku akan mengevaluasi terkait kelayakan fasilitas Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) untuk mengantisipasi korban jiwa saat terjadi musibah atau kebakaran.
Hasil evaluasi tersebut diharapkan bisa menjadi pembelajaran kepada seluruh pengelola gedung di DKI agar menyediakan fasilitas keselamatan yang layak.
"Kita akan teliti apa yang jadi penyebab semoga ke depan kita akan mengambil langkah langkah," tutur Riza.
Baca Juga: Shopee Pay Sempat Eror Imbas Kebakaran Gedung Cyber, Begini Kondisinya Sekarang
Sebelumnya, kebakaran di Gedung Cyber terjadi sekitar pukul 12.35 WIB.
Diduga kebakaran terjadi akibat korsleting listrik. Petugas damkar menurunkan 22 unit mobil saat proses pemadaman.
Api berhasil dipadamkan sekitar 30 menit setelah kejadian.
Setidaknya ada dua korban yang tewas dalam kebakaran Gedung Cyber.
Keduanya yakni Seto Fachruddin (18) dan Redzuan Khdafi (17).
Redzuan sebelumnya dinyatakan pingsan dalam kebakaran itu.
Dia sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Baca Juga: Kebakaran Gedung Cyber Diduga karena Ini, Kepulan Asap Tebal Bikin Panik Karyawan
Penulis : Hedi Basri Editor : Gading-Persada
Sumber : Antara