Hillary Brigitta Minta Ajudan dari TNI, Formappi: Arogan! Semakin Ciptakan Jarak DPR dengan Rakyat
Politik | 3 Desember 2021, 13:19 WIBKata dia, di kode etik sudah diaturan terkait hubungan anggota dengan mitra kerja yang harus bersifat profesional.
"Enggak bisa masing-masing anggota minta fasilitas sendiri. Fasilitas untuk anggota yang resmi selalu disediakan oleh sekjen untuk semua anggota DPR," jelas Lucius.
Baca Juga: Nasdem akan Tegur Hillary karena Minta Ajudan dari TNI
Menurutnya, sebagai anggota DPR yang bertugas di Komisi I yang salah satu mitra kerjanya adalah TNI, anggota DPR itu nampak memanfaatkan relasi kerja untuk keuntungan pribadi.
Secara etis permintaan ajudan pribadi ke TNI tersebut, kata Lucius, sulit diterima.
Kemitraan dengan TNI maupun dengan lembaga lain tidak dalam rangka mencari keuntungan pribadi.
Kata dia, kemitraan DPR dengan lembaga negara dan pemerintahan selalu dalam konteks pelaksanaan fungsi DPR sebagai representasi rakyat.
Fasilitas untuk rakyat yang mestinya diperjuangkan bukan untuk pribadi anggota DPR.
"Dengan demikian permintaan fasilitas itu bagian dari konflik kepentingan, penyalahgunaan kekuasaan," singkat Lucius.
Dalam kasus fasilitas ajudan ini, Lucius tahu bahwa permintaan memang tidak mewakili lembaga, tetapi individu.
"Walau bersifat pribadi, permintaan itu tetap saja memanfaatkan posisinya sebagai anggota DPR," tambahnya.
"Kalau rakyat biasa, mana mungkin sih jalur ke elit TNI bisa dengan mudah tersambung?" sambunya.
Karenanya, lanjut lucius, permintaan tersebut patut diduga sebagai bentuk pemanfaatan jabatan untuk kepentingan pribadi.
Kendati begitu, Lucius mengapresiasi Fraksi NasDem yang sudah berinisiatif menegur anggota atau kadernya yang meminta fasilitas ajudan dari TNI.
"Ini perlu dilakukan oleh fraksi karena menjadi tanggungjawab Fraksi untuk juga memastikan anggotanya melaksanakan tugas secara profesional, menjadi dorong partai dalam memperjuangkan kepentingan rakyat," pungkas Lucius.
Sebelumnya diberitakan KOMPAS.TV, anggota DPR RI Hillary Brigitta Lasut membuat heboh publik setelah dirinya meminta ajudan pribadi dari personel TNI kepada Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman.
Penulis : Hedi Basri Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV