Kapolri: Polisi Harus Tahu Perasaan Masyarakat, Jangan Buruk Muka Cermin Dibelah
Peristiwa | 2 Desember 2021, 22:17 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengakui adanya pandangan yang memberikan kesan kepolisian terlampau keras menanggapi kritik dari masyarakat. Namun Kapolri menegaskan, kepolisian tidak antikritik.
“Stigma itu memang terjadi sudah tertanam. Jadi, memang harus diubah dengan bagaimana kemudian kita berusaha menunjukan bahwa Polri tidak antikritik, pemerintah tidak antikritik,” kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dalam wawancara eksklusif dengan Pemimpin Redaksi Kompas TV, Rosianna Silalahi di Program Rosi yang tayang, Kamis (2/12/2021).
Memang Kapolri mengakui perlu adanya perubahan cara berpikir anggota polisi dalam menghadapi kritik. Hal ini, disebutkan Kapolri, bukan tugas yang mudah.
Namun Kapolri menyatakan terus meminta personel polisi untuk menganggap kritik sebagai masukan.
Baca Juga: Kapolri Minta Warga yang Nekat Mudik Nataru Lapor ke Posko PPKM Setempat
“Memang perlu banyak perbaikan di lapangan, karena mengubah mindset memang tidak mudah. Salah satunya bagaimana kemudian saya mengajarkan kepada anggota bahwa kita harus melihat kritik itu sebagai masukan,” tutur Kapolri Listyo Sigit Prabowo.
Sejumlah langkah pun, disebutkan Listyo, terus dilakukan kepolisian. Salah satunya adalah dengan menggelar lomba mural Oktober lalu. Lomba tersebut merupakan salah satu respons kepolisian setelah dikritik karena dianggap represif dengan mengejar pelukis mural yang mengkritik pemerintah.
“Karena masih banyak yang ragu, waktu itu saya sampaikan bahwa yang berani mengkritik paling pedas untuk polisi itu jadi sahabatnya Kapolri,” cerita Listyo.
Dia menjelaskan lomba mural tersebut juga untuk memberi ruang kepada masyarakat, sehingga polisi pun tahu apa yang dipikirkan masyarakat mengenai institusi kepolisian.
Baca Juga: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo Tinjau Vaksinasi Covid-19 Massal
Dengan demikian, kata Listyo, anggota polisi pun tahu apa yang dirasakan oleh masyarakat terhadap kepolisian.
Penulis : Vidi Batlolone Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV