Peringatan Dini Gelombang Tinggi BMKG, Perairan Natuna Capai 6 Meter
Peristiwa | 2 Desember 2021, 16:14 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberi peringatan dini gelombang tinggi di sejumlah perairan Indonesia.
Potensi gelombang tinggi tersebut diperkirakan berlangsung hari ini hingga Jumat (3/12/2021).
Tinggi gelombang diperkirakan mencapai 2 hingga 6 meter.
Potensi gelombang tinggi tersebut diakibatkan keberadaan dua siklon tropis. Pertama, siklon tropis Nyatoh (990 hPa) terpantau di Laut Filipina dan memberikan dampak tidak langsung terhadap ketinggian gelombang di wilayah perairan Kep. Sangihe - Kep. Talaud, perairan Kep. Halmahera, Laut Maluku, Laut Halmahera, Samudra Pasifik utara Halmahera - Papua.
Kemudian, Siklon tropis Teratai (1000 hPa) terpantau di Samudra Hindia Selatan Banten memberikan dampak tidak langsung pada ketinggian gelombang di wilayah perairan barat Lampung - selatan Banten, Selat Sunda, Teluk Lampung bagian selatan dan Samudra Hindia barat Lampung - Jawa Barat.
Adapun pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Barat Daya - Barat Laut dengan kecepatan angin berkisar 5 - 30 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Barat Daya - Barat Laut dengan kecepatan angin berkisar 5 - 25 knot.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Natuna Utara, perairan utara Sabang, perairan barat Lampung, Samudra Hindia Selatan Banten, Selat Sunda, perairan selatan Banten, Samudra Pasifik utara Halmahera - Papua Barat.
Baca Juga: BMKG: Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini Cerah, Hanya Sebagian Wilayah yang Diprediksi Hujan
Kondisi tersebut menyebabkan peningkatan gelombang tinggi kewaspadaan masyarakat akan gelombang tinggi hingga 6 meter yang berpotensi terjadi di kawasan Laut Natuna Utara, perairan utara Natuna.
Berikut sejumlah wilayah perairan Indonesia yang mengalami potensi gelombang tinggi:
Peningkatan gelombang setinggi 1,25 - 2,50 meter berpeluang terjadi di beberapa perairan seperti:
- Selat Malaka bagian utara
- Perairan utara Sabang
- Perairan barat Aceh
- Perairan P. Simeulue - Kep. Mentawai
- Perairan Enggano - Bengkulu
- Perairan barat Lampung
- Selat Sunda bagian barat dan selatan
- Perairan selatan Jawa - P. Sumba
- Selat Bali - Lombok - Alas bagian selatan
- Samudra Hindia Selatan Jawa Tengah - NTT
- Laut Natuna
- Perairan selatan Kep. Wakatobi
- Laut Banda timur Sulawesi Tenggara
- Laut Sulawesi bagian timur
- Perairan Bitung - Kep. Sitaro
- Perairan selatan Sulawesi Utara
- Laut Maluku bagian selatan
- Perairan utara Kep. Banggai
- Perairan barat dan timur Kep. Hamahera
- Perairan utara Papua Barat - Papua.
Kemudian, gelombang yang lebih tinggi kisaran 2,50 - 4,0 meter berpeluang terjadi di perairan Indonesia lainnya:
- Samudra Hindia Barat Lampung
- Samudra Hindia Selatan Banten - Jawa Barat
- Perairan utara Kep. Anambas
- Perairan Anambas - Natuna
- Perairan Subi - Serasan
- Perairan utara Kep. Sangihe - Kep. Talaud
- Laut Maluku bagian utara dan Laut Halmahera
- Perairan utara Halmahera
- Samudra Pasifik utara Halmahera - Papua.
Baca Juga: Penjelasan BMKG soal Bahaya Tsunami 8 Meter, BisaTerjang Cilegon hingga Selat Makassar Setiap Saat
Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.
Dari itu, BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 m).
Untuk kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 m).
Kapal ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m), dan kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4,0 m).
"BMKG mengimbau masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," tulis dalam peringatan BMKG dikutip Kamis (2/12/2021).
Baca Juga: Waspada! BMKG Temukan Bibit Sikon Tropis 94W: 24 Jam ke Depan Potensi Cuaca Ekstrem di Indonesia
Penulis : Hedi Basri Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV