Mengenang As'ad Humam, Penemu Metode Iqro dari Kotagede
Sosok | 2 Desember 2021, 01:30 WIBSementara itu, metode Qiroati dianggap As’ad memiliki celah yang bisa disempurnakan. Dia berusaha menemukan metode baru. Di bawah pohon jambu sebelah rumah, As’ad Humam terus mencari formula yang tepat.
Rupanya, metode Iqro buatan As'ad jauh memudahkan cara pembelajaran Alquran dasar menjadi lebih efektif dibandingkan dengan metode lama seperti Baghdadiyah yang harus mengeja antara huruf, bunyi, dan harakat.
Baca Juga: Pakar dari UNY Paparkan Contoh Muhammadiyah Seakan Hilang dalam Sejarah Nasional
Berbeda dengan metode tersebut, Iqro yang terdiri dari enam jilid tidak lagi dieja, melainkan menyajikan cara baca dengan sistem (suku) kata. Mula-mula dipilih kata-kata yang akrab dan mudah bagi anak-anak, seperti “ba-ta”, “ka-ta”, “ba-ja”, dan sebagainya.
Maka, anak-anak pun makin cepat dalam mengusai cara membaca Quran. Tahun 1988, metode Iqro mendapatkan pengakuan dari Menteri Agama sehingga didistribusikan secara nasional pada tahun 1992.
Penulis : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV/muhammadiyah.or.id