> >

Wagub DKI Turut Berbelasungkawa atas Wafatnya Mahasiswa UPN Veteran Jakarta Saat Pembaretan Menwa

Peristiwa | 1 Desember 2021, 09:25 WIB
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (22/11/2021). (Sumber: Kompas.tv/HASYA NINDITA)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, yang merupakan Komandan Nasional Menwa Indonesia mengucapkan turut berbela sungkawa atas meninggalnya anggota Resimen Mahasiswa (Menwa) Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, dalam kegiatan pembaretan Menwa. 

Fauziah Nabila atau Lala meninggal dunia usai menjalani pembaretan Menwa dan melakukan long march sejauh 10-15 kilometer. 

Sebelum menjalani long march, Lala disebut dalam keadaan sehat dan tidak memiliki riwayat sakit apa pun.

"Yang pertama, tentu kami berduka cita atas meninggalnya mahasiswa UPN yang mengikuti pembaretan Menwa di Sentul. Mudah-mudahan yang bersangkutan husnul khotimah, keluarga juga sudah ikhlas dan merelakan," ujarnya kepada wartawan di Balai Kota, Selasa (30/11/2021) malam.

Baca Juga: Ini Respons Rektor UPNVJ Terkait Pengusutan Kasus Kematian Anggota Menwa Kampusnya

Riza mengatakan bahwa kegiatan tersebut diselenggarakan sudah melalui izin kampus dan orang tua.

Menurut sepengathuannya, tidak ada unsur kekerasan atau pemukulan dalam kegiatan tersebut. 

"Yang bersangkutan sudah dicek ternyata tidak ada unsur kekerasan atau pemukulan, jadi murni karena memang sakit kebetulan pada kegiatan tersebut," kata Riza. 

Riza menyerahkan sepenuhnya perkara tersebut kepada kampus untuk ditindaklanjuti lebih jauh. 

"Sepenuhnya kita serahkan kepada kampus untuk menindaklanjuti apakah ada unsur-unsur lain di situ," kata Riza. 

Lebih lanjut, Riza meminta agar seluruh bentuk pendidikan dan latihan dapat megedepankan cara persuasif yang tidak melibatkan unsur kekerasan.

"Tidak boleh ada unsur-unsur kekerasan atau menonjolkan kegiatan fisik," tutupnya.

Baca Juga: Ternyata Ada Korban dalam Kegiatan Menwa UPNVJ, Aliansi Mahasiswa Tuntut Tanggung Jawab

Kasus kematian Lala mendorong kelompok mahasiswa yang mengatasnamakan diri sebagai Aliansi UPNVJ Bergerak menyuarakan protes.

Negosiator Aliansi UPNVJ Bergerak Ivanno Julius mendesak pihak kampus dan Menwa Satuan UPNVJ untuk bertanggungjawab atas kematian korban.

Selain itu, lanjut Ivanno, pihaknya juga menuntut pembubaran Menwa Satuan UPNVJ karena telah lalai dan menyalahi aturan dengan menggelar kegiatan tanpa izin.

"(Kami melihat) adanya maladministrasi yang dilakukan oleh pihak rektorat bahwa setiap ornawa tidak boleh melakukan kegiatan offline," kata Ivanno kepada awak media, Selasa (30/11).

Namun, pada kenyataannya, Menwa Satuan UPNVJ tetap bisa melaksanakan serangkaian kegiatan pembaretan tersebut.

"(Kami) menuntut pihak Rektorat dan Menwa untuk memberikan klarifikasi dan kronologi (terkait kematian Lala) melalui audiensi terbuka," tandasnya.

 

Penulis : Hasya Nindita Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU