> >

ITAGI Ingatkan Orang Tua Anak Usia 6-11 Tahun Lengkapi Imunisasi sebelum Terima Vaksin Covid-19

Kesehatan | 30 November 2021, 13:10 WIB
Vaksinasi anak yang digelar oleh Kodam IX Udayana kerjasama dengan Pemerintah Provinsi Bali (Sumber: Kodam IX Udayana/Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) mengingatkan orang tua yang memiliki anak berusia 6-11 tahun untuk lebih dulu melengkapi imunisasi dasar sebelum mendapatkan suntikan vaksinasi Covid-19 pada 2022 mendatang.

Pernyataan itu disampaikan Ketua ITAGI, Sri Rezeki Hadinegoro dalam webinar Pentingnya Vaksinasi Covid-19 dan Vaksinasi Anak yang dilaksanakan Yayasan RMHC bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Selasa (30/11/2021).

"Sekarang lengkapi dulu vaksinasi rutin (pada anak usia 6-11 tahun) sebelum nantinya disuntik vaksin Covid-19 pada tahun depan," kata Sri Rezeki Hadinegoro.

Sri Rezeki juga menjelaskan hal ini penting dilakukan agar di masa pandemi Covid-19, seorang anak tidak terpapar penyakit rentan lainnya.

Selain itu juga, pemberian vaksin rutin pada anak-anak juga terus didorong lantaran ada jarak yang perlu diterapkan sebelum seorang akhirnya menerima suntikan vaksinasi Covid-19.

Adapun jarak yang disarankan, kata Sri Rezeki vaksin Covid-19 baru dapat diberikan dalam rentang waktu 2-4 minggu dari vaksinasi terakhir.

Baca Juga: Anggota Komsi IX Desak Kemenkes Bikin Skema yang Jelas Soal Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun

"Jarak dari vaksinasi rutin kepada Covid-19 diberikan jarak, karena ini vaksin baru dan belum paham betul khawatirnya ada efek samping, makanya diberi jarak sekitar 2-4 minggu dari vaksinasi terakhir," imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan KOMPAS.TV, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan kemungkinan tercepat pelaksanaan vaksinasi pada anak usia 6-11 tahun akan dimulai pada Januari 2022.

"Paling cepat vaksinasi untuk usia 6-11 tahun itu di Januari ataupun Februari 2022," kata Siti Nadia dalam webinar Libur Nataru dan Varian Baru Strategi Cegah Gelombang ke-3 Pandemi Covid-19, Selasa (16/11) lalu.

Keputusan itu diambil dengan pertimbangan lansia di Indonesia belum seluruhnya mendapatkan vaksin Covid-19 dan masih banyak masyarakat yang baru mendapatkan suntikan dosis satu.

Adapun targetnya, vaksinasi anak usia 6-11 tahun baru akan dilakukan saat persentase vaksinasi lansia sudah mencapai 60 sampai 70 persen.

Sementara saat ini, persentase vaksin lansia masih berada di angka 44 persen atau sekira 95 juta orang yang baru mendapatkan suntikan.

"Akan kita lakukan setelah capaian vaksinasi Covid-19 dosis pertama dan lansia sudah bisa mencapai 60 sampai 70 persen karena kita tahu  Lansia ini baru mencapai 95 juta atau kurang lebih baru 44 persen yang mendapat dosis pertama," jelasnya.

Lebih lanjut, Nadia menerangkan bahwa pertimbangan mendahulukan lansia daripada anak usia 6-11 tahun karena prioritas kerentanan.

Hal ini sebagaimana pelajaran yang diambil dari pengalaman negara tetangga, Singapura yang mengalami kenaikan kasus lantaran banyak lansia yang menolak untuk divaksin.

Akibatnya, saat varian baru masuk ke Singapura, kata Nadia, para lansia justru menjadi pasien terpapar dan rentan terhadap kematian yang disebabkan Covid-19.

Nadia menyebut, komitmen pemerintah dengan mengutamakan lansia ini sebagai upaya untuk penyelematan.

"Padahal kita belajar dari Singapura yang rentan akan kematian karena Covid-19 adalah lansia. Itu harus kita selamatkan dan dahulukan dalam vaksinasi," paparnya.

Baca Juga: Simak! Rekomendasi IDAI soal Pemberian Vaksin Sinovac untuk Anak Usia 6-11 Tahun

Penulis : Nurul Fitriana Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU