> >

Mengenal Varian Baru Covid-19 Botswana B.1.1.529 yang Sudah Terdeteksi di Hong Kong

Update corona | 26 November 2021, 14:17 WIB
Ilustrasi. Saat ini ditemukan varian Covid-19 baru yang memiliki mutasi B.1.1.529 atau juga disebut varian Botswana. (Sumber: France24)

"Kekhawatirannya adalah ketika Anda memiliki begitu banyak mutasi, itu dapat berdampak pada perilaku virus," kata pimpinan teknis WHO, Maria Van Kerkhove.

Apakah Varian Botswana Berbahaya?

WHO mengatakan saat ini sedang memantau perkembangan varian yang dilaporkan. WHO akan segera menentukan apakah varian tersebut masuk dalam daftar yang harus diperhatikan atau sebaliknya.

Namun diketahui jumlah infeksi harian meningkat 10 kali lipat sejak awal bulan.

Bahkan, Jacaranda FM melaporkan bahwa ketua Asosiasi Medis Afrika Selatan (SAMA) Angelique Coetzee telah mengindikasikan varian tersebut diduga berasal dari pasien HIV-positif.

Setelah mengenal Covid-19 varian Botswana, para ahli menyarankan agar vaksinasi dapat terus berjalan sebagai perlindungan dilengkapi dengan protokol kesehatan.

"Untuk membatasi penyebarannya, harus divaksinasi, memakai masker, mempraktikkan kebersihan tangan yang sehat, menjaga jarak sosial, dan berkumpul di ruang yang berventilasi baik," kata Michelle Groome, seorang pejabat dari National Institute for Communicable Diseases (NICD).

Baca Juga: Portugal Berlakukan Kembali Pembatasan Sosial Covid-19, Bersiap Sambut Lonjakan Kasus di Eropa

Sebelumnya diberitakan, Hong Kong mengumumkan telah mendeteksi varian virus corona yang baru diidentifikasi dan menyebar di Afrika Selatan. Hal ini mendorong Inggris untuk melarang penerbangan dari beberapa negara Afrika, seperti dilansir Straits Times, Jumat (26/11/2021)

Varian baru bernama ilmiah B.1.1.529 itu ditemukan awal bulan ini pada dua pria yang dikarantina secara terpisah di Regal Airport Hotel di Chek Lap Kok, lapor penyiar publik Hong Kong, RTHK, pada Kamis (25/11/2021).

Pusat Perlindungan Kesehatan Hong Kong (CHP) memastikan bahwa varian baru virus corona itu dibawa oleh seorang pria yang terbang dari Afrika Selatan pada 11 November. Dia dinyatakan positif terkena virus corona dua hari kemudian, seperti dilansir Washington Post.

Pasien yang berusia 36 tahun ini kemudian diduga menularkan virus ke pria lain yang menginap di kamar sebelah hotel, lapor RTHK.

Penulis : Nurul Fitriana Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV/AFP


TERBARU