> >

Andika dan Dudung, Dua Jenderal Satu Tarikan Politik

Peristiwa | 17 November 2021, 15:04 WIB
Jenderal Andika Perkasa Dilantik menjadi Panglima TNI menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto (Sumber: Tangkapan layar YouTube Kompas TV/ Ninuk)

Sementara itu, Analis Militer Lab 45 Andi Widjajanto menilai keputusan Presiden Joko Widodo menunjuk Jenderal Andika Perkasa sebagai calon Panglima TNI jauh lebih aman jika mencermati eskalasi politik dibandingkan memilih  Laksamana Yudo Margono atau Marsekal TNI Fadjar Prasetyo.

“Pak Yudo dan Pak Fadjar itu akan pensiun di tengah-tengah isu politik yang sangat panas dan kemungkinan DPR juga akan fokus melakukan pemilihan legislatif,” jelas Andi Widjajanto.

Baca Juga: Sah! Jenderal TNI Dudung Abdurachman Jabat KSAD

Andi menuturkan, di Undang-undang TNI kebutuhan rotasi tidak menyatakan keharusan ada giliran matra dalam penunjukkan posisi Panglima TNI.

Namun, Andi pun meyakini penunjukkan Panglima TNI tanpa giliran matra tidak akan menimbulkan kecumburuan.

“Mudah untuk mendapatkan soliditas organisasi ya apalagi di masa  Jokowi dibentuk Kogabwilhan, satuan baru, sudah diusulkan dari masa  SBY tapi dibentuk di masa  Jokowi. Kogabwilhan itu betul-betul integrasi antar-matra,” ujarnya.

Sementara anggota Komisi I dari PDI Perjuangan TB Hasanuddin tidak sepakat dengan isu bahwa naiknya Andika menjadi panglima TNI sengaja untuk menaikkan Dudung menjadi KSAD. "Tidak begitu. Tapi konsekuensi logis, naiknya Andika menjadikan posisi KSAD kosong," ujarnya.

 

Penulis : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU