Jokowi Bahas Kerja Sama Ekonomi Strategis dengan Menlu Inggris Usai Temui Boris Johnson Pekan Lalu
Berita utama | 11 November 2021, 14:17 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Presiden Joko Widodo membahas kerja sama ekonomi strategis dengan Menteri Luar Negeri Inggris Elizabeth Truss di Istana Merdeka.
Pertemuan tersebut merupakan tindak lanjut pembicaraan Presiden Jokowi dengan Perdana Menteri (PM) Inggris, Boris Johnson.
“Pertama, kerja sama antara London Stock Exchange (LSE) dan Indonesia Stock Exchange (IDX) dalam pembentukan pertukaran pasar karbon (carbon market exchange),” ujar Presiden Jokowi.
Kedua, membahas terkait investasi bersama Indonesia–Inggris dalam pengembangan produksi katoda di Inggris untuk memenuhi kebutuhan baterai litium di Inggris dan Eropa.
Dimana Indonesia akan menyediakan prekursor yang diperlukan dari pabrik di Indonesia yang dibangun atas investasi bersama kita.
Baca Juga: Jokowi: Saya Tak Ingin Mental Terjajah Masih Bercokol, Ketemu Bule Saja Kayak Ketemu Siapa Gitu
Ketiga, kerja sama terkait vaksin dan bioteknologi. Indonesia telah berkomunikasi dengan Oxford University untuk mengirimkan lebih banyak pelajar dan peneliti.
“Mohon sampaikan prioritas-prioritas ini kepada PM Johnson. Indonesia akan mengirimkan tim ke Inggris untuk segera menindaklanjuti hal ini, dan tentunya dukungan Inggris terhadap presidensi G20 Indonesia akan sangat kami hargai,” ucap Jokowi.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi kepada Menlu Inggris Elizabeth Truss juga mengucapkan selamat atas penyelenggaraan KTT COP26 di Glasgow pada 1-2 November 2021 lalu.
Apalagi, kata Jokowi, pertemuan dengan PM Boris Johnson di sela-sela KTT tersebut juga berjalan dengan baik.
Kepada Menlu Inggris, Presiden Jokowi juga menyampaikan bahwa Indonesia senang dapat mendukung Inggris menjadi mitra wicara ASEAN.
“Saya harap kemitraan ASEAN-Inggris akan memperkuat kerja sama kita, berdasarkan rasa saling menghormati dan saling menguntungkan,” katanya.
Baca Juga: Surya Paloh: Kalau Konstitusi Tak Membatasi Masa Jabatan Presiden, Nasdem akan Kembali Dukung Jokowi
Sebagai informasi, dalam siaran pers Pemerintah Inggris disebutkan bahwa Menlu Elizabeth Truss melihat Indonesia sebagai mitra utama untuk Global Britain, sebagai negara terbesar keempat di dunia berdasarkan populasi dengan sekitar 272 juta orang.
Indonesia juga diperkirakan akan meningkatkan PDB (PPP$) lebih dari lima kali lipat sebesar 532 persen antara tahun 2020 dan 2050, berdasarkan perkiraan The Economist Intelligence Unit.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV