Catat Tanggalnya! 19 November 2021, Gerhana Bulan Sebagian Terlama pada Abad Ini
Peristiwa | 11 November 2021, 12:01 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Gerhana Bulan sebagian dengan durasi terpanjang dalam satu abad ini akan segera terjadi, tepatnya pada 19 November 2021.
Pekan depan, menurut Lembaga Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA), sebagian muka Bulan bakal tertutup bayangan Bumi selama tiga jam dan 28 menit.
Fenomena tersebut akan mengalahkan gerhana bulan total terlama pada 2018 silam yang berdurasi sekitar satu jam, 42 menit, dan 57 detik.
Padahal, umumnya peristiwa gerhana Bulan itu hanya dapat bertahan tak lebih dari dua jam hingga kemudian kembali ke penampakan semulanya.
Baca Juga: Wahana Antariksa China, Tianwen-1, Berhasil Mendarat di Planet Mars
Selain itu, karena akhir November juga dikenal sebagai masanya frost moon atau beaver moon, maka gerhana Bulan kali ini akan menjadi blood moon sebagian.
Blood moon sendiri merupakan fenomena gerahana Bulan dengan tampilan yang diselimuti semburat warna kemerahan.
NASA juga menyebutkan, sepanjang November tahun ini, 97 persen penampakan Bulan akan tertutup Bumi.
Lebih lanjut, pada abad ini, jumlah fenomena gerhana Bulan diprediksi dapat mencapai sebanyak 288 peristiwa.
Dengan catatan, di antara 2001 hingga 2100, sebagian besar tahunnya akan mengalami dua peristiwa gerhana Bulan dan beberapa sisanya bakal memiliki tiga atau empat kali.
Untuk tahun ini, fenomena tersebut sepertinya bakal terjadi sebanyak dua kali saja, yakni pada Mei kemarin yang merupakan gerhana Bulan total dan pekan depan.
Baca Juga: Wow, Indonesia Bakal Bangun Bandar Antariksa, BRIN Beberkan Anggarannya
NASA mengatakan, apabila minggu depan cuacanya bersahabat, sebagian besar orang di sejumlah negara dapat menyaksikan gerhana Bulan sebagian.
Termasuk negara- negara yang berada di Amerika Utara dan Selatan, Asia Timur, Australia, dan wilayah Pasifik.
Meski gerhana Bulan sebagian tak semenakjubkan yang total dan lebih sering terjadi, NASA tetap akan menyediakan layanan livestream bagi prang-orang yang tertarik menyasikannnya.
"Lebih banyak kesempatan untuk menyaksikan perubahan-perubahan kecil di sistem tata surya kita, yang terkadang terjadi tepat di depan mata," kata NASA, dikutip dari Kompas.com, Kamis (11/11/2021).
Sementara itu, Pusat Sains Antariksa (Pussain) Lembaga Penerbagan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mengatakan, masyarakat Indonesia dapat melihat puncak gerhana Bulan parsial mulai pukul 16.02 WIB.
Penulis : Aryo Sumbogo Editor : Purwanto
Sumber : Kompas.com