> >

Sejarah Penetapan 10 November sebagai Hari Pahlawan

Update | 10 November 2021, 17:05 WIB
Ilustrasi Hari Pahlawan yang diperingati 10 November 2021. (Sumber: Kompas.id)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV – Setiap tahun Bangsa Indonesia memperingati Hari Pahlawan yang jatuh pada tanggal 10 November. Tahun ini, Hari Pahlawan jatuh pada Rabu (10/11/2021).

Hari Pahlawan diperingati bukan tanpa sebab atau tanpa alasan. Ada sejarah tentang perjuangan yang melatarbelakangi peringatan Hari Pahlawan.

Dikutip dari Bobo, pemerintah menetapkan tanggal 10 November sebagai Hari Pahlawan pada tahun 1959.

Meski baru ditetapkan sebagai hari nasional pada 1959, peringatan Hari Pahlawan sudah ada sebelum tahun itu.

Menurut catatan sejarah, Presiden RI yang pertama, Soekarno atau yang dikenal dengan nama Bung Karno, telah menghadiri peringatan Hari Pahlawan di Bali pada tahun 1958.

Itu berarti satu tahun sebelum penetapan 10 November sebagai Hari Pahlawan.

Baca Juga: Pesan Anies di Hari Pahlawan Sebut Sosok Ini Pengkhianat Bangsa

Saat itu, Bung Karno memberi sambutan di hadapan para pemuda dan pelajar yang menghadiri acara peringatan tersebut.

Dalam catatan sejarah itu juga disebutkan bahwa setiap tanggal 10 November diadakan perayaan atau pawai melintasi jalan-jalan besar di Surabaya, terutama melalui Hotel Oranje atau Hotel Yamato.

Di Hotel Yamato itulah para pemuda Surabaya menurunkan bendera Belanda dan menggantinya dengan bendera merah putih.

Pemilihan tanggal 10 November sebagai Hari Pahlawan bukan tanpa alasan. Itu berawal pada 10 November 1945.

Saat itu terjadi pertempuran antara pemuda-pemuda Surabaya melawan tentara Belanda.

Peristiwa itu bermula dari kedatangan Tentara Sekutu ke Surabaya pada Oktober 1945 yang dipimpin oleh Jenderal Mallaby.

Tentara Sekutu melakukan aksi seremonial dengan berjalan ke berbagai sudut kota untuk melihat situasi.

Namun, pada 30 Oktober 1945, perwira kerajaan Inggris itu meninggal akibat mobil yang ditumpanginya hangus terbakar.

Meski demikian, hingga saat ini belum ada penjelasan yang pasti mengenai penyebab tewasnya Jenderal Mallaby.

Baca Juga: Konvoi Kendaraan "Jadul" Zaman Kemerdekaan dan Kostum Pejuang Mewarnai Perayaan Hari Pahlawan

Kematian Jenderal Mallaby memicu kemarahan dari tentara Sekutu.

Pada 9 November 1945, tentara Sekutu mengeluarkan peringatan kepada warga Surabaya melalui selebaran kertas, isinya, agar warga Surabaya menyerahkan semua senjata kepada tentara Sekutu sebelum pukul 06.00 pagi hari berikutnya, 10 November 1945.

Namun, warga Surabaya menolak tuntutan itu. Pertempuran antara kedua pihak pun akhirnya terjadi.

Pertempuran yang berlangsung lebih dari tiga minggu itu membuat ribuan orang meninggal dunia.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Bobo


TERBARU