Arsjad Rasyid Jelaskan Alasan GSI yang Bisnis PCR Jadi PT Bukan Yayasan
Peristiwa | 8 November 2021, 10:12 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Pencetus berdirinya PT Genomik Solidaritas Indonesia Arsjad Rasyid, mengakui bahwa GSI dibentuk sebagai PT adalah atas usul dirinya.
Arsjad mengungkapkan, saat rencana pendirian usaha pengadaan jasa tes PCR itu bergulir ada dua alternatif yang mengemuka, yakni apakah usaha tersebut akan berbentuk yayasan atau perseroan terbatas (PT).
Lantas, ia mengusulkan perusahaan yang bergerak di bisnis penyedia tes PCR dan antigen itu sebagai PT.
Pertimbangannya yakni soal keberlanjutan usaha tersebut dan apabila berbentuk yayasan, menurutnya hanya akan fokus untuk menangani Covid-19 saja.
"Karena untuk sustainability. Nah, actually saya pushing buat kewirausahaan khususnya kewirausahaan sosial. Seprti yang ada di AS, UK, Singapura. Jadi social enterprise," kata Arsjad dalam sesi wawancara secara virtual bersama KG Media, Minggu (7/11/2021).
Baca juga: Pendiri PT GSI Tak Sangka Ajakannya pada Kolega Timbulkan Dugaan Konflik Kepentingan
"Saya bilang kalau boleh, kita PT saja ya. Tapi kita buat karakteristiknya PT sosial supaya kita bisa berikan percontohan juga nanti untuk entitas sosial," ujarnya.
Artinya, kata Arsjad, perusahaan itu memiliki aktivitas dan misi sosial tertentu, tetapi memiliki pengaruh secara sosial dengan dikelola secara perusahaan.
Arsjad menjelaskan, pada awal pandemi Covid-19 di Indonesia dirinya dan rekan-rekannya sempat mengalami lamanya menunggu hasil tes RT PCR.
Dia menyebutkan, saat itu menunggu hasil tes PCR bisa sampai 10 hari.
Dia pun sempat berkomunikasi dengan Kepala Satuan Tugas Penanganan Covid-19 saat itu, Doni Monardo, untuk membahas perihal tes Covid-19 di Indonesia.
Baca juga: Heboh Polemik Bisnis PCR PT GSI, Dua Pemilik Saham Angkat Bicara
Penulis : Baitur Rohman Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV