> >

Mengenal Agus MD, Master Gasing Indonesia yang Pernah Tolak Tawaran Jadi Pelatih di Malaysia

Sosok | 7 November 2021, 20:36 WIB
Master gasing Indonesia, Agus MD (62), menunjukan salah satu koleksi gasing yang ada di rumahnya. (Sumber: KOMPAS.com/HERU DAHNUR)

Agus mengungkapkan, para pemerhati gasing tingkat ASEAN terakhir kali mengadakan pertemuan pada 2005 silam, tepatnya di Pahang, Malaysia.

Akan tetapi, pertemuan tersebut berakhir deadlock, lantaran masing-masing pihak belum bisa menerima standarisasi permainan gasing dari daerah lain.

Baca Juga: Deretan Permainan di 'Squid Game' yang Mirip dengan Dolanan Tradisional Indonesia

"Waktu itu perwakilan dari Malaysia (berpendapat bahwa standar permainannya adalah) memutar gasing secara serentak, kemudian diperbolehkan memukul gasing mati (berhenti berputar)," ujar Agus.

"(Standar permainan) ini yang saya tidak terima. Kemudian permainan gasing juga sebaiknya diukur dari berat, bukan besar kecilnya," imbuhnya, seraya menekan bahwa perlu ada sistem poin dalam permainan gasing.

Imbas dari pertemuan yang belum menghasilkan kesepakatan itu, eksibisi gasing tingkat ASEAN dengan terpaksa mesti ditunda dulu.

"Hampir 16 tahun lamanya masih deadlock yang level ASEAN. Mudah-mudahan nanti (pertemuannya) bisa dibuka lagi di Bangka Belitung," harap Agus.

Di samping itu, Agus tetap berusaha mengenalkan gasing ke kancang dunia dengan mengikuti sejumlah pameran di beberapa negara.

"Terakhir, Februari 2019, kami pameran di Prancis. Mulai dari pembuatan hingga permainan, itu yang ditampilkan," ujar Agus yang memiliki bengkel khusus untuk pembuatan gasing di rumahnya.

Baca Juga: Bikin Bangga, Batik Motif Biota Laut Mejeng di Expo 2020 Dubai, Pemerintah: Representasi Indonesia

Pernah Tolak Tawaran Jadi Pelatih Gasing di Malaysia

Sebelumnya, tepatnya pada 2003, Agus membeberkan bahwa dirinya pernah mendapat tawaran menjadi pelatih gasing dari salah seorang perwakilan Malaysia.

"Mereka menawari saya fasilitas dan (uang senilai) 20.000 ringgit agar standarisasi gasing (mereka) disepakati dan saya melatih di sana (Malaysia), tapi saya tolak," ungkap Agus.

Agus menuturkan, penolakan itu dilakukannya semata-mata untuk mempertahankan jati diri bangsa.

Kendati demikian, Agus menganggap tawaran itu sebagai sesuatu yang wajar, karena Malaysia termasuk negara begitu getol dalam urusan permainan gasing.

Penulis : Aryo Sumbogo Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas.com


TERBARU