Bansos Kembali Cair, IBC Berikan Saran Ini agar Penyaluran Tepat Sasaran
Peristiwa | 3 November 2021, 22:45 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Direktur eksekutif Indonesia Budget Center (IBC) Roy Salam mengungkapkan masalah bantuan sosial (Bansos) masih menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi pemerintah.
Roy menuturkan data masih merupakan problem klasik dalam tata kelola perlindungan sosial di Indonesia.
Data yang tidak akurat menyebabkan masih ada masyarakat terdampak yang tidak menerima bansos Covid-19.
Roy menilai persoalan ini muncul karena pendekatan partisipatif dalam membangun data kemiskinan tidak diterapkan oleh pemerintah.
"Misalnya, kami pernah melakukan beberapa kali untuk mencoba mendata secara partisipatif guna menilai kemiskinan di sebuah desa. Di dalam satu dusun sendiri berbeda kemiskinannya di antara dusun A dan dusun B. Nah metode seperti ini tidak digunakan di kita," kata Roy dalam acara Sapa Indonesia MalaM di KOMPAS TV, Rabu (3/11/2021).
Sehingga saat data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) keluar masih ada warga yang seharusnya diprioritaskan mendapat bantuan, justru tidak mendapatkannya begitu juga sebaliknya. Di sisi lain, terdapat warga yang menerima bantuan sosial ganda.
"Jadi pendekatan partisipatif dalam membangun data kemiskinan yang keliatannya tidak terjadi," ujarnya.
Baca Juga: Penyaluran Bansos Warga Masih Kendala
Sebab itu, pendekatan tersebut, kata dia, sangat diperlukan agar data yang dikeluarkan sasarannya tepat ke orang yang tepat.
Terlebih, menurutnya, di setiap daerah memiliki tingkat atau perbedaan kemiskinan yang sangat terasa.
Di sisi lain, Roy juga menyebut, bansos sering tidak tepat sasaran karena dalam penggalian data tidak didukung dengan verifikasi yang ketat di lapangan.
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV