Kala Pidato Jokowi di COP26 Dikritik Para Pegiat Lingkungan Hidup
Sosial | 2 November 2021, 15:31 WIB“Dalam konteks transisi menuju energi terbarukan, dari energi fosil itu tidak dijelaskan kapan Indonesia akan meninggalkan energi kotor terutama batu bara dan mempensiunkan PLTU-nya,” kata Yuyun dalam siaram pers, Selasa (2/11/2021).
Yuyun menjelaskan bahwa apabila tahapan transisi tersebut tidak dilakukan dengan baik, maka sama saja dengan penghancuran lingkungan yang baru.
Baca Juga: Di COP26 Glasgow, Jokowi Tegaskan Indonesia Tidak Bekerja dengan Retorika
Selain itu, Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) juga memberikan tanggapannya terkait pidato Jokowi yang tidak menyebutkan dampak krisis iklim di Indonesia yang menimbulkan korban dari masyarakat sipil, termasuk masyarakat adat.
Deputi Sekjen Bidang Politik AMAN Erasmus Cahyadi menyoroti pidato Jokowi di KTT COP26 yang membanggakan kinerja pemerintahan alias hanya membawa agenda pemerintahannya.
Padahal, kata Erasmus, masyarakat Indonesia, termasuk anak-anak Indonesia, kaum muda, perempuan, hingga masyarakat adat yang juga turut berpartisipasi dalam penanganan krisis iklim.
“Sebetulnya Jokowi ini mempresentasikan apa yang sedang dikerjakan pemerintah Indonesia. Dan ini untuk kesekian kalinya, Jokowi gagal merepresentasikan bangsanya di dialog iklim internasional,” tegas Erasmus.
Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV