Luhut Dituduh Terlibat Bisnis Tes PCR, Begini Tanggapannya
Politik | 2 November 2021, 13:53 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Majalah TEMPO menenerbitkan hasil investigasi terkait layanan tes Polymerase Chain Reaction (PCR). Hasilnya, sejumlah perusahaan penyedia layanan PCR berafiliasi oleh para petinggi atau pejabat dan politikus di Indonesia, salah satunya nama Luhut Binsar Panjaitan.
Hal itu disampaikan oleh Redaktur majalah TEMPO Hussein Abri Dongoran dalam program Sapa Indonesia Malam yang tayang Senin (1/11/2021).
“Betul, betul. Sangat terang kami menuliskan itu dalam artikel bahwa sejumlah pejabat, politisi, memiliki perusahaan penyedia PCR,” kata Hussein Abri Dongoran.
Pemandu acara Sapa Indonesia Malam, Aiman Witjaksono, pun mempertanyakan sejauh mana validasi yang dilakukan oleh majalah TEMPO terkait temuannya.
Hussein menyebut, majalah TEMPO telah menemui sejumlah pejabat pemerintah sehingga didapatkan clue terkait adanya kepemilikan perusahaan layanan PCR oleh pejabat atau politisi.
“Ya kami menemui sejumlah pejabat pemerintah dalam berdiskusi, ngobrol, yang sifatnya background. Dari mereka pun juga mendapatkan clue bahwa perusahaan PCR banyak diisi politisi, pejabat, dan pengusaha. Kalau kita bedah juga dokumen-dokumen yang kami dapatkan itu, kalau kita bedah tuh mereka rata-rata biasanya kayak pertambangan, tiba-tiba mengeluarkan jasa PCR,” kata Hussein.
Baca Juga: Temuan Tempo: Perusahaan Layanan PCR Terafiliasi dengan Pejabat, Ada Nama Luhut
Secara tegas, Hussein kembali mengatakan bahwa majalah TEMPO telah mengonfirmasi temuannya tersebut.
“Ya kami sudah mengonfirmasi semuanya. Bahkan Juru Bicaranya Pak Luhut juga sudah mengonfirmasi bahwa Pak Luhut tidak berperan aktif dalam PT GSI itu dan tidak menerima sekian persen,” ujarnya
Di sisi lain, temuan hasil investigasi majalah TEMPO, yakni ada salah satu pemilik perusahaan layanan PCR yang disebut pernah berkasus korupsi e-KTP.
“Dari dokumen yang kami terima betul seperti itu. Dan yang paling menarik, ada salah satu perusahaan yang pemiliknya itu disebut-sebut pernah berkasus korupsi e-KTP,” kata Hussein.
Mengenai nama politisi yang juga berafiliasi atau memiliki perusahaan penyedia layanan tes PCR, Hussein mengatakan pihaknya baru menemukan seperti yang tertulis dalam artikel.
Penulis : Hedi Basri Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV