> >

Anggota TNI Tewas Ditembak di Pidie, Mantan Kepala BAIS: Diduga Salah Sasaran

Peristiwa | 29 Oktober 2021, 18:41 WIB
Ilustrasi penembakan (Sumber: Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS. TV.- Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS) Laksda (Purn) Soleman Ponto menduga anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang tewas tertembak di Pidie Aceh, adalah korban salah sasaran.

Pelaku diduga tidak secara spesifik mengincar anggota TNI ataupun personel BAIS.

"Saya pikir ini bukan kesengajaan, tetapi salah sasaran," kata Mantan Kepala BAIS TNI Laksamana Muda Soleman Ponto (Purn), saat diwawancara di Program Sapa Indonesia Malam, KOMPAS TV, Jumat (29/10/2021). 

Soleman menduga penembakan tidak spesifik menyisir anggota TNI, karena saat ini tidak ada konflik apapun yang melibatkan anggota TNI di Aceh.

Baca Juga: Komandan Tim BAIS TNI Tewas Ditembak di Pidie Aceh

Menurutnya, sejak 2006 dan bahkan sejak penandatanganan perjanjian Helsinki 2005 berisi nota kesepakatan damai Pemerintah Indonesia dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM), situasi di Aceh relatif kondusif.

Tidak pernah lagi ada kontak tembak yang melibatkan anggota TNI.  

"Sejak 2006 kan sudah tidak pernah ada lagi kontak tembak, tiba-tiba sekarang ada, ini saya pikir salah sasaran," paparnya.

Indikasi lainnya adalah korban ditembak ketika tidak sedang menggunakan pakaian dinas tentara. 

Baca Juga: Dalami Keterlibatan BIN dan BAIS dalam TWK, Komnas HAM Targetkan Penyelidikan Selesai Awal Juli

"Kalau menyerang anggota TNI, dia pakai pakaian dinas," ujarnya.

Lagipula, penembakan pun terjadi di mobil yang bukan kendaraan dinas TNI. Sehingga menurut Soleman, kemungkinan besar pelaku mengincar seseorang tetapi tidak secara spesifik menargetkan anggota TNI.

Sebelumnya Komandan Tim (Dantim) Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI di Wilayah Pidie Kapten Infantri Abdul Majid (53) tewas ditembak di Pidie , Aceh, Kamis (28/10) kemarin. 

Dikutip dari Tribunnews.com saat kejadian, Kapten Abdul Madjid sedang mengemudi Toyota Fortuner warna putih berplat nomor BL  1598 NH menuju Gampong Lhok Panah, sekira pukul 17.15 WIB.  Kemudian terdengar letusan senjata api.

Baca Juga: Hasil Investigasi Ungkap Prajurit TNI di Lampung Bukan Ditembak OTK, Namun Tertembak Senjata Sendiri

Beberapa saat kemudian melintas saksi bernama Syarwan dan istrinya mengendarai sepeda motor. 

Syarwan diberhentikan seorang teman korban yang tidak diketahui identitasnya.

Teman korban tersebut meminta tolong untuk membawa Kapten Madjid ke rumah sakit. 

Lalu korban dibawa naik ke depada motor Syarwan dan dibawa ke rumah penduduk di Gampong Lhok Panah. Setelah itu korban akhirnya dibawa ke RSUD Tgk Chik Di Tiro Sigli. 

Penulis : Vidi Batlolone Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU