> >

Respons Haru SBY ke Zarry Hendrik kala Fotonya Melukis Diterjemahkan Jadi Untaian Rindu untuk Ani

Politik | 29 Oktober 2021, 18:22 WIB
Presiden keenam Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkapkan rasa haru dan berterima kasih kepada Zarry Hendrik. (Sumber: YouTube Partai Demokrat)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden keenam Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkapkan rasa haru dan berterima kasih kepada penulis sekaligus selebtweet Zarry Hendrik.

Ucapan terima kasih ini disampaikan SBY karena momen dirinya saat melukis hasil fotografi mendiang Ani Yudhoyono 'diterjemahkan' Zarry ke untaian kata-kata yang indah serta mewakili perasaannya setelah ditinggal sang istri. 

"Ananda Zarry, saya sungguh terharu membaca untaian kata-kata yang menyertai foto saya melukis hasil fotografi mendiang istri tercinta. Apa yang ananda tuliskan dalam kata-kata itu, itulah pula yang ada dalam hati dan pikiran saya," tulis SBY di akun Twitter miliknya, yang dikutip Jumat (29/10/2021). 

Dalam tulisannya kepada Zarry tersebut, SBY mengungkapkan harapannya bahwa rasa cinta, kesetiaan dan kasih sayang di antara dirinya dan Ani Yudhoyono tidak akan putus meski sang istri telah berpulang ke haribaan Tuhan. 

"Terus terang, kehilangan, kerinduan, dan kesunyian sering menemani hari-hari saya. Tapi, dengan pertolongan Allah, saya akan makin tegar dan melanjutkan kehidupan saya bersama anak cucu untuk menapaki hari-hari saya," lanjut tulisannya. 

Meski SBY mengakui hari-harinya tidak seindah dulu, namun dia percaya Tuhan selalu menyediakan jalan baginya untuk menemukan keindahan-keindahan baru.

"Sekali lagi, terima kasih atas kata-kata manisnya," ungkap SBY. 

Seperti diketahui, sebelumnya Zarry Hendrik menginterpretasikan foto SBY melukis dengan rangkaian kata yang menggambarkan kerinduan SBY akan Ani Yudhoyono.

Baca Juga: JK Bantah Hasto soal Pemerintahan SBY Banyak Rapat dan Lamban Ambil Keputusan

Adapun tulisan Zarry sebaagai berikut:

Saya mohon izin, Bapak SBY, untuk menuang sedikit rangkaian kata yang terinspirasi dari foto Bapak melukis.

Ani, Cintaku, apa kabar kamu di sana selain kamu selalu di hati? Ah, sudah pasti kabarmu teramat baik, karena di sanalah tempat terbaik. Di sini, aku baik. Tidak sebaik di sana tapi aku cukup menikmati, seperti bagaimana mengangkat badan dari duduk ke berdiri, tertawa oleh pertanyaan-pertanyaan cucu-cucu kita, atau tersenyum sepanjang aku memandangi foto zaman kita muda. Iya, aku masih menjadi aku yang kamu kenal. Siapa aku telah menjadi tidak mungkin terlepas dari aku yang mencintaimu. Selalu, dan selalu kurayakan cinta ini. Cinta yang untukmu.

Kekasih, belakangan ini aku suka merayakan cinta dengan melukis. Tetap ada waktu untuk menyanyi dan voli, tentu saja (hehehehe), tetapi tahukah kamu betapa luasnya kanvas dapat menampung rindu? Banyak hal yang kutangisi dalam andai-andai kamu masih ada, tetapi senyumanmu di hati ini tidak pernah tidak menemani. Aku mengayunkan kuas seolah aku menari denganmu, aku menjodohkan warna kesukaan kita, dan setiap setelah lukisannya jadi, aku semakin rindu.

Foto-fotomu masih ada, Sayangku. Tersimpan rapi, terawat, tak ternilai harganya. Kuharap kupunya hari-hari yang cukup untuk melukis semuanya, sehingga aku semakin mengerti akan betapa baik Tuhan yang melukismu dalam hidupku.

I love you Ani. I miss you juga."

Baca Juga: Demokrat ke PDIP: Zaman SBY Rakyat Bisa Hidup Enak, Tidak Seperti Sekarang

 

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU