> >

PKS Kritik Cara Erick Thohir Promosi Jelang Pilpres 2024 dengan Mejeng di ATM Bank Himbara

Politik | 28 Oktober 2021, 21:15 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir memberikan pesan pada momen Hari Santri Nasional bahwa santri merupakan pilar utama penggerak ekonomi syariah di Indonesia. (Sumber: Kompas.com/Rakhmat Nur Hakim)

JAKARTA, KOMPAS TV - Sejumlah netizen ribut membicarakan foto dan video yang menampilkan Menteri Erick Thohir di ATM bank BUMN. Yaitu Bank BRI, Mandiri, BNI, dan BTN. 

Mereka mengaitkan hal itu sebagai persiapan mantan Bos Inter Milan tersebut menyongsong perhelatan Pilpres 2024 mendatang.

Baca Juga: Netizen Ramai Bahas Foto Erick Thohir Mejeng di ATM, Stafsus: Tidak Terpikir Pencapresan

Sebab, nama Erick Thohir sendiri kerap menjadi sosok yang potensial dalam sejumlah hasil survei beberapa lembaga. 

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI Mulyanto mengatakan, bila memang itu sebagai upaya Erick untuk meningkatkan elektabilitas menyongsong agenda pesta demokrasi lima tahunan nanti itu merupakan langkah yang tak etis, karena memanfaatkan fasilitas negara untuk kepentingan pribadi. 

"Itu sah-sah saja, bagian dari promosi untuk 2024. Namun baiknya tidak menempel pada fasilitas negara. Tidak fair," kata Mulyanto kepada Kompas TV, Kamis (28/10/2021). 

Menurut dia, bila Erick menyangkal kalau itu bukan bagian upaya untuk promosi dirinya jelang Pilpres 2024, itu hanya sebuah bualan belaka. 

"Masyarakat sudah paham itu bagian dari sosialisasi dalam atau luar ruang. Tokoh-tokoh lain juga melakukannya," ujarnya. 

Sebelumnya, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menyatakan, kemunculan Erick Thohir di ATM Bank BUMN hanya untuk mensosialisasikan nilai AKHLAK kepada masyarakat dalam rangka peringatan 1 tahun penerbang AKHLAK di Kementerian BUMN.

Baca Juga: Erick Thohir Sebut Keuangan Garuda Tidak Sehat Saat Garap Rute Internasional

Arya mengatakan kerja Erick Thohir fokus mengatasi pandemi, baik urusan kesehatan maupun ekonomi.

“Tidak terpikir masalah pencapresan,” tutur Arya saat di konfirmasi Kompas TV.

"Saat dulu mengampanyekan pakai masker, tidak ada yang mempermasalahkan. Sekarang, ada orang yang memelintir dan mengarah-arahkan," ujarnya.

 


 

Penulis : Fadel Prayoga Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU