Istana Dikepung Aliansi Buruh dan Mahasiswa, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup Polisi
Peristiwa | 28 Oktober 2021, 14:23 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Satlantas Polres Metro Jakarta Pusat menutup Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (28/10/2021).
Penutupan tersebut imbas dari adanya aksi demonstrasi buruh dan kelompok mahasiswa di sekitar Istana pada hari ini.
Pantauan di lokasi, Jalan Medan Merdeka Barat ditutup dengan menggunakan kawat berduri.
"Kita tutup Jalan Merdeka Barat baik yang menuju Patung Kuda maupun ke Istana," kata Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Purwanta di Jakarta, Kamis.
Tak hanya ditutup dengan kawat berduri, di Jalan Merdeka juga terlihat sejumlah Polwan dan anggota Kowad TNI yang bersiaga.
Purwanta mengatakan, tujuan dari penutupan jalan tersebut agar masyarakat yang hendak berkegiatan seperti biasa tak terganggu dengan jalannya aksi unjuk rasa tersebut.
Baca Juga: Buruh Kepung Istana Kepresidenan Hari Ini, Polisi Siagakan 1.995 Personel
"Kita tutup karena tidak ingin mengganggu aktivitas masyarakat di jalan dan lalu lintas," kata Purwanta.
Dia menambahkan penutupan Jalan Merdeka Barat dilakukan pada dua sisi ruas jalan. Polisi juga akan melakukan penutupan Jalan Merdeka Selatan secara situasional jika jumlah massa membludak.
Selain melakukan penutupan jalan, sebanyak 1.955 aparat gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, dan Satpol PP DKI Jakarta juga telah disiagakan untuk mengawal jalannya aksi ini.
Sebagai informasi, BEM Universitas Indonesia (UI) bersama aliansi buruh menggelar aksi unjuk rasa pada hari ini dengan membawa tuntutan evaluasi kinerja 2 tahun Jokowi-Ma'ruf.
Adapun beberapa tuntutannya seperti mencabut UU Nomor 11 Tahun 2019 tentang Cipta Kerja dan berbagai aturan turunannya.
Kemudian menuntut jaminan perlindungan bagi buruh di berbagai sektor, pengusutan korupsi di BPJS Ketenagakerjaan, pengembalian 58 orang pegawai KPK ke instansi mereka.
Mereka juga menolak penghapusan upah sektoral dan berlakukan UMK 2022 sebesar 15 persen.
Baca Juga: Serikat Buruh Temui Bupati, Tuntut Kenaikan Upah
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV/ANTARA