> >

Megawati Diingatkan Al Gore soal Potensi Bencana Alam: Tidak Asal Ngomong

Berita utama | 27 Oktober 2021, 21:33 WIB
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Megawati Soekarnoputri memberi sambutan saat acara deklarasi di Kantor DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Jakarta, Rabu (14/5/2014). Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Nasional Demokrat, dan Partai Kebangkitan Bangsa akan mengusung Joko Widodo sebagai calon presiden pada Pemilu Presiden 2014 pada 9 Juli 2014 mendatang. (Sumber: KRISTIANTO PURNOMO)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri meminta kepada seluruh kepala daerah untuk tidak lalai menghadapi bencana alam.

Pernyataan itu disampaikan Megawati dalam pembukaan Pelatihan Kebencanaan "Lanina, Fenomena dan Dampaknya" yang digelar oleh Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) PDIP, secara daring, di Jakarta, Rabu (27/10/2021).

“Para kepala daerah di Indonesia untuk tak lalai terhadap ancaman bencana alam. Semua sumber daya, khususnya teknologi, harus dimanfaatkan untuk mencegah bencana alam,” kata Megawati seperti dikutip dari Antara.

Megawati mengaku sering merasa terenyuh apabila ada bencana yang terjadi di tanah air. Untuk itu, Megawati benar-benar berharap kepala daerah menunjukan peran besarnya dengan tanggap terhadap potensi bencana.

“Dengan segala hormat, saya merasa ini sebetulnya terjadi yang namanya bencana alam itu karena kelalaian, termasuk dari pimpinan-pimpinan daerah yang kurang menanggapi,” ujarnya.

Baca Juga: Hasto Heran di Tengah Pandemi Covid-19 Masih Ada yang Serang PDIP

“Bahwa (bencana alam, red) ini sebetulnya paling tidak bisa dihindari dengan tentunya bantuan teknologi, dan kesadaran manusianya sendiri.”

Dalam pernyataannya, Mega menyampaikan untuk menghadapi skala ancaman bencana alam, semua pihak harus bergandeng tangan.

“Mari kita gotong-royong untuk misalnya bagaimana mengubah tata ruang,” ucapnya.

Yang jelas, Megawati menilai bahwa bencana alam itu selalu pasti akan terjadi. Untuk Indonesia, potensi bencana alam itu bahkan sebuah keniscayaan.

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU