Dewi mengatakan, peretasan oleh orang tidak dikenal itu tidak mengganggu kinerja diplomasi KBRI Beijing.
"Secara umum tidak. Karena masih ada saluran medsos lain yang kami punya," kata Dewi.
Baca Juga: Hacker Brazil Mengaku Retas Situs Badan Siber dan Sandi Negara, Orang Indonesia Balas Hack 3 Website
KBRI Beijing memiliki lima akun resmi media sosial lain, yaitu Sina Weibo dengan jumlah pengikut 11.000, WeChat (6.565), Facebook (3.900), Twitter (1.400), dan YouTube (208).
Sementara, akun Instagram KBRI Beijing yang sudah terverifikasi atau bercentang biru memiliki 11.300 pengikut.
Kepemilikan akun media sosial untuk perwakilan pemerintah RI di China sesuai dengan Peraturan Menteri Luar Negeri RI Nomor 10 Tahun 2018.
"Fungsi media digital itu sebagai salah satu instrumen penunjang diplomasi sebagaimana diatur dalam Permenlu itu," jelas Dewi.
Untuk saat ini, KBRI Beijing belum merasa perlu melaporkan tindakan hacker tak dikenal itu kepada pihak berwajib karena tidak menemukan indikasi kejahatan dalam peretasan.
Baca Juga: Data KPAI Dijual ke Forum Hacker, Komisi I DPR: Ini Menegaskan Pentingnya UU PDP
Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV/Antara