Apa Itu Menwa? Simak Sejarah, Kultur dan Tahapan Diklat, Tujuan, hingga Semboyan
Sosial | 26 Oktober 2021, 15:41 WIBMaka dari itu, dibuatlah rencana pendidikan perwira cadangan di perguruan tinggi dengan diterbitkan dua surat keputusan Pangdam VI Siliwangi.
Pihak universitas di berbagai wilayah berkoordinasi membentuk Badan Persiapan Pembentukan Resimen Serba Guna Mahasiswa Dam VI Siliwangi (BPP) Resimen Mahasiswa pada 20 Januari 1962, beranggotakan:
- Prof. drg. R. G. Surya Sumantri ( Rektor Unpad) selaku Koordinator
- Dr. Isrin Nurdin (Pembantu Rektor ITB) selaku Wakil Koordinator I
- Drs. Kusdarminto (PR Unpar) selaku wakil Koordinator II
- Major. Moch. Sunarman dari PUS PSYAD pada waktu itu selaku sekretaris.
Selanjutnya pada Februari 1962, BPP mengadakan Refreshing Course selama sepuluh minggu di Resimen Induk Infantri.
Kegiatan dilanjutkan dengan latihan selama 14 hari atau biasa disebut Latihan Pasopati.
Anggota Resimen Mahasiswa angkatan 1959 yang dilantik oleh Pangdam VI/SLW menjadi bagian organik dari kodam VI/SLW pada 20 Mei 1962.
Mereka lalu membentuk kader inti yang terdiri dari laki-laki dan perempuan dalam kurun waktu 2 tahun.
Kala itu mahasiswa dan mahasiswi di Jawa Barat terutama Bandung, ikut serta dalam Latihan di Bihbul (sekarang Secaba Dam III/Slw, Bihbul).
Pelatihan diikuti oleh berbagai mahasiswa dan mahasiswi dari berbagai universitas di bawah asuhan pelatih-pelatih dari RINSIL.
Pada 12 Juni 1964, keluar Surat Keputusan Menteri Koordinator Komponen Pertahanan dan Keamanan DR. A.H. Nasution Jenderal TNI yang berisi pengesahan Duaja Resimen Mahawarman.
Sejak saat itu Garuda Mahawarman resmi berdiri berdampingan dengan Harimau Siliwangi.
Baca Juga: Mahasiswa UNS Tewas Saat Ikut Diksar Menwa, Pihak Kampus Minta Izin untuk Otopsi Jenazah
Kultur Diklat Menwa
Karena Menwa merupakan komponen cadangan pertahanan negara, maka diberikan pelatihan ilmu militer seperti penggunaan senjata, taktik pertempuran, survival, terjun payung, bela diri militer, senam militer, penyamaran, navigasi dan sebagainya.
Berikut jenjang pendidikan dan latian (diklat) Resimen Mahasiswa.
1. Program Pelatihan Berjenjang
- Pendidikan ( Pra Pendidikan Dasar )
- Pendidikan Dasar Resimen Mahasiswa (Diksar Menwa)
- Kursus Kader Pelaksana (Suskalak)
- Kursus Kader Pimpinan (Suskapin)
2. Pendidikan Khusus
- Kursus Dinas Staf (KDS)
- Kursus Pembinaan Mental (SUSBINTAL)
- Kursus Pelatih Nasional (SUSINTELPAM)
- Kursus Inteligen dan Pengamanan (SUSINTELPAM)
3. Pendidikan dan Latihan Kecabangan Khusus
- Latihan Pemantapan Siaga Operasi Penanggulan Bencana & Pengungsi (LATTASIOPS PBP)
- Pendidikan Provoost (DIKPROV)
- Latihan Kepemimpinan Putri (LATPINTRI)
- Pendidikan Polisi Menwa (DIKPOLMEN)
- Pendidikan Koperasi Menwa (DIKKOPMEN)
- Latihan Jurnalistik dan Kehumasan (LATJURMAS)
4. Latihan Spesifikasi/Kemampuan Olah Keprajuritan
- Menembak
- Bela Diri
- Terjun Payung
- Scuba Diving
- Mounteneering
- Search and Rescue (SAR)
- Navigasi Darat, dll
Semboyan Menwa
Semboyan Resimen Mahasiswa (Menwa) Indonesia diambil dari bahasa Sanskerta yakni "Widya Castrena Dharma Siddha".
Semboyan tersebut berarti "Penyempurnaan Pengabdian Dengan Ilmu Pengetahuan dan Ilmu Keprajuritan".
Ilmu pengetahuan merupakan segala macam cabang keilmuan yang didapat saat menjadi mahasiswa yang bisa menunjang jenjang karier dan mengabdi pada masyarakat.
Ilmu Keprajuritan bersangkutan dengan jiwa keperwiraan, kekesatriaan serta kepemimpinan, bukan sekadar keahlian dalam bertempur ataupun yang sejenis.
Penulis : Dian Nita Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV/Berbagai Sumber