Waspada! Berikut Daerah yang Alami Peningkatan Curah Hujan pada Oktober hingga Desember 2021
Peristiwa | 23 Oktober 2021, 11:51 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Indonesia sudah memasuki musim hujan. Beberapa daerah di Tanah Air bahkan mulai mengalami peningkatan curah hujan.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers daring pada Agustus (26/8/2021) yang lalu telah memaparkan prediksi prakiraan awal musim hujan 2021/2022 BMKG di wilayah Indonesia akan maju lebih dini, yakni mulai Oktober.
BMKG memprakirakan, sebagian wilayah Indonesia yang akan memasuki periode musim hujan mulai Oktober ini.
Baca Juga: Waspada! BMKG: Sejumlah Wilayah di Indonesia Berpotensi Hujan Lebat Sabtu Ini
Lebih rincinya, berikut wilayah yang sudah memasuki musim hujan Otober 2021, meliputi:
- Aceh bagian timur
- Riau bagian tenggara
- Jambi bagian barat
- Sumatra Selatan bagian tenggara
- Bangka Belitung
- Banten bagian barat
- Jawa Barat bagian tengah
- Jawa Tengah bagian barat dan tengah
- DI Yogyakarta
- Sebagian kecil Jawa Timur
- Kalimantan Tengah bagian timur
- Kalimantan Selatan
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Utara
Sedangkan beberapa wilayah Indonesia lain yang baru akan memasuki musim hujan pada November hingga Desember 2021 secara bertahap dalam waktu yang tidak bersamaan.
"Secara umum, sampai dengan bulan November 2021 nanti diprakirakan 87,7 persen wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan. Kemudian pada akhir bulan Desember 2021, BMKG memprakirakan 96,8% wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan," dikutip dari rilisan resmi BMKG pada Sabtu (23/10/2021).
Sementara, pada Oktober ini bagi beberapa wilayah di Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara dan Sulawesi Selatan merupakan wilayah yang sedang mengalami periode transisi atau peralihan musim dari musim kemarau ke musim hujan.
Pada periode peralihan musim tersebut, BMKG mengimbau masyarakat untuk mewaspadai fenomena cuaca ekstrem yang sering muncul, seperti hujan lebat, angin puting beliung, angin kencang.
Meskipun periodenya singkat, tapi sering memicu terjadinya bencana hidrometeorologi.
Penulis : Hedi Basri Editor : Fadhilah
Sumber : Kompas TV