Bursa Capres 2024, Pengamat: Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo Memiliki Kekuatan Seimbang
Politik | 21 Oktober 2021, 15:18 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic), Ahmad Khoirul Umam, menilai kekuatan Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo dalam bursa calon presiden (capres) 2024 seimbang.
"Sejauh ini, Anies dan Ganjar memiliki kekuatan yang imbang. Karena keduanya juga belum memiliki kejelasan basis dukungan politik," kata Umam, begitu ia akrab disapa, dalam keterangan tertulis, Kamis (21/10/2021).
Menurut Umam, hingga kini, nama dan elektabilitas keduanya masih mungkin mengalami "bubble", yakni mudah besar dan juga mudah kempis. Hal ini akan ditentukan oleh strategi dan manuver aktor politik lainnya.
"Hal itu akan ditentukan oleh strategi dan manuver para aktor-aktor politik yang memiliki basis dukungan dan mesin politik riil seperti Prabowo, Puan, AHY, Cak Imin, atau Airlangga," katanya.
Baca Juga: Pengamat: Kemunculan Relawan Anies Sinyal buat Publik Ada Keinginan Gubernur DKI untuk Jadi Capres
Umam mengatakan, arah politik nama-nama tersebut akan berimbang pada bagaimana elektabilitas Ganjar dan Anies.
Sikap politik partai, kata Umam, nantinya juga akan dipengaruhi oleh komposisi nama calon wakil presiden (cawapres).
"Mereka akan menilai apakah komposisi pasangan itu marketable atau tidak; sesuai dengan aspirasi basis pemilih loyalnya atau tidak; hingga apakah ada pertentangan ideologi dan visi kebangsaan sebelum memutuskan dukungannya," jelasnya.
Sebelumnya, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo sudah dideklarasikan oleh kelompok relawan masing-masing sebagai calon presiden 2024.
Baca Juga: Deklarasi Dini Capres 2024 Dinilai Malah Merugikan Anies Baswedan, Kok Bisa?
Anies dideklarasikan sebagai calon presiden oleh kelompok Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera. Deklarasi ini digelar di Gedung Juang 45, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (20/10/2021).
Sementara Ganjar dideklarasikan sebagai capres 2024 oleh kelompok Sahabat Ganjar di Jakarta, pada Minggu (22/8/2021), dan dilakukan secara virtual di 34 provinsi dan 51 kota di Indonesia.
Penulis : Hasya Nindita Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV