Hari Santri 22 Oktober 2021, Berikut Para Santri di Lingkaran Jokowi
Politik | 21 Oktober 2021, 11:27 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) yang jatuh tiap tanggal 22 Oktober tidak lepas dari nama Presiden Jokowi. Presiden yang meneken keputusan untuk mengenang jasa santri untuk bangsa dan diperingati tiap tahun dalam surat Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 22 Tahun 2015 sebagai acuan Hari Santri Nasional.
Tanggal 22 Oktober sendiri merujuk pada Resolusi Jihad yang dikeluarkan Hadratussyaikh KH Hasyim Asyari yang membuat bangsa ini mampu memertahankan kemerdekaan. Hal itulah yang melandasi peringatan Hari Santri Nasional.
“Para santri selalu ingat untuk berjihad untuk bangsa, untuk Tanah Air dan tumpah darah Indonesia kita tercinta. Untuk itu, dengan seluruh pertimbangan, pemerintah menetapkan 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional,” kata Presiden Jokowi di Masjid Istiqlal saat peresmian hari Santri Nasional.
Baca Juga: Sejarah Hari Santri Nasional 22 Oktober dan Seruan Resolusi Jihad
Nah, dalam pemerintahan Jokowi saat ini ada beberapa nama santri yang berada di lingkaran utama Presiden Jokowi. Mereka adalah orang-orang yang sedari kecil belajar di pesantren dan akhirnya dipilih Jokowi untuk membantunya dalam pemerintahan.
Berikut para santri di Lingkaran Jokowi
Wapres Maruf Amin
Tentu saja tidak elok rasanya jika tidak menyebut KH Maruf Amin sebagai santri nomor satu yang berada di lingkaran Jokowi. Ia merupakan alumni dari pesantren legendaris PP Tebuireng di Jombang, Jawa Timur dan lulus tahun 1961.
Maruf Amin merupakan seorang ulama yang dihormati dengan keilmuan Islam yang mempuni. Tentu saja, beliau adalah santri tulen yang sudah ‘nyantri dari kecil hingga mendapatkan amanah menjadi Rais Aam di Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) yang pada Muktamar NU ke-33 di Jombang, 2015. Rais Aam adalah pimpinan tertinggi di organisasi NU yang membawahi ribuan pesantren di Indonesia dan di dunia.
Ketika Maruf Amin maju menjadi Wakil Presiden mendampingi Jokowi dan akhirnya terpilih, jabatan Rais Aam diserahkan ke KH Miftachul Ahyar, seorang Ulama terpandang dari Jawa Timur.
Muhadjir Effendi, Menko PMK
Muhadjir Efendi bukan sekadar santri biasa. Ia membawahi ratusan ribu bahkan jutaan santri dan pondok pesantren di bawah naungan Pengurus Pusat Muhammadiyah (PP Muhammadiyah). Apalagi, posisi beliau adalah ketua bidang Pendidikan di organisasi Islam yang lahir tahun 1912 itu.
Mahfud MD, Menko Polhukam
Mahfud MD adalah santri NU tulen dari Madura. Ia tercatat nyantri di pondok pesantren al-Mardhiyah, Waru, Pemekasan Madura dan sejumlah pesantren lain di Jawa Timur dan Yogyakarta, tempatnya menimba ilmu di Universitas Islam Indonesia (UII) hingga mendapatkan gelar professor.
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV