Rehabilitasi Hutan Mangrove di Kaltara, Jokowi Targetkan 600 Ribu Hektare dalam Tiga Tahun
Berita utama | 19 Oktober 2021, 15:32 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Presiden Joko Widodo mengatakan ada 180 ribu hektare hutan mangrove di Kalimantan Utara yang akan direhabilitasi oleh pemerintah tahun ini.
Bahkan, dalam waktu tiga tahun ke depan ditargetkan rehabilitasi hutan mangrove di Kalimantan Utara bisa mencapai 600 ribu hektare.
Demikian Presiden Jokowi mengatakan seusai menanam mangrove bersama sejumlah duta besar negara sahabat dan masyarakat di Desa Bebatu, Kecamatan Sesayap Hilir, Kabupaten Tana Tidung, Provinsi Kalimantan Utara, Selasa (19/10/2021)
"Target kita dalam tiga tahun ke depan agar kita perbaiki, kita rehabilitasi sebanyak 600 ribu hektare dari total luas hutan mangrove kita yang merupakan hutan mangrove terbesar di dunia (seluas) 3,6 juta hektare," ujarnya.
Presiden Jokowi menuturkan, hutan mangrove memang perlu untuk direhabilitasi agar habitat species-species yang ada tetap terjaga.
Baca Juga: Maulid Nabi, Jokowi Ajak Tingkatkan Kepedulian di Tengah Pandemi Covid-19
"Kita tanam kembali sehingga yang pertama ini akan menjaga dari gelombang air laut yang ada, intrusi air laut, kemudian juga menjaga habitat dari spesies-spesies yang ada di hutan mangrove dan sekitar hutan mangrove," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi menanam mangrove bersama sejumlah duta besar negara sahabat dan masyarakat di Desa Bebatu pada hari ini.
Para duta besar yang turut menanam pada kesempatan tersebut di antaranya Duta Besar Ceko untuk Indonesia Jaroslav Dolecek beserta istri, Duta Besar Cili untuk Indonesia Gustavo Nelson Ayares Ossandron, Duta Besar Finlandia untuk Indonesia Jari Sinkari, Duta Besar Swiss untuk Indonesia Kurt Kunz, Wakil Duta Besar Brazil untuk Indonesia Daniel Barra Ferreira, dan Country Director Bank Dunia Satu Kahkonen.
Sementara itu, mendampingi Presiden yaitu Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang, dan Bupati Tana Tidung Ibrahim Ali.
Baca Juga: Jokowi Diminta Tak Lantik Nyoman Adhi Suryadnyana sebagai Anggota BPK, Ini Alasannya
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi disambut dengan prosesi adat tepung tawar ketika tiba di Tana Tidung.
Ketua Adat Tidung, Armansyah Ali, bersama Ketua Adat Brusu, Hendrik, tampak menyambut Presiden setelah Presiden turun dari kapal cepat yang membawanya dari helipad dermaga. Ketua Adat tampak melantunkan selawat.
Dalam prosesi penyambutan adat tersebut, Ketua Adat juga memercikkan air dan memberikan ikat kepala khas daerahnya yang bernama sesingal tidung. Dalam bahasa adat setempat, prosesi tepung tawar disebut dengan timug bensaluy.
"Timug itu air, bensaluy itu pendingin. Beras kuning ini satu keagungan kami di Kalimantan sebagai ucapan syukur kepada pendatang," ujar Armansyah Ali.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV