Hadapi Ancaman Sebesar Pandemi di Masa Depan, Presiden Jokowi Sampaikan Komitmen Ini
Politik | 18 Oktober 2021, 23:21 WIB“Pemenuhan komitmen ini disumbang dari turunnya kebakaran hutan, penurunan emisi hutan dan tata guna lahan, deforestasi hutan yang mencapai tingkat terendah, dan rehabilitasi mangrove yang mencapai 600 ribu hektar,” imbuhnya.
Ia menyebut, Indonesia tidak ingin berhenti dengan sekedar mengumbar janji, melainkan memenuhi target pengurangan emisi gas rumah kaca sebagaimana Kesepakatan Paris.
Baca Juga: Peringatan BMKG Akibat Perubahan Iklim, Bencana Badai hingga Hilangnya Es di Puncak Jaya
Di sisi lain, Retno mengatakan, Presiden Jokowi menyampaikan pada pihak Uni Eropa bahwa Indonesia membutuhkan teknologi dengan harga terjangkau.
Indonesia, kata Jokowi, membutuhkan investasi untuk mengganti energi kotor, seperti batu baru dengan penggunaan energi baru terbarukan.
Ia mengatakan, Indonesia perlu bekerja sama dengan Uni Eropa dalam hal itu agar dapat menghadapi perubahan iklim.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani pernah mengatakan perubahan iklim akan menyebabkan bencana tingkat global, seperti pandemi Covid-19.
“Perubahan iklim adalah bencana global yang besar dampaknya diperkirakan akan sama dengan pandemi,” katanya dalam diskusi daring di Jakarta pada Selasa (27/7/2021).
Menurut Sri Mulyani, perubahan iklim adalah ancaman nyata yang terus diteliti ilmuwan dunia.
Perubahan iklim ini memicu suhu dunia memanas karena banyak negara berlomba melakukan pembangunan. Sri Mulyani menyebut, pembangunan pada akhirnya mengancam alam.
Baca Juga: Muncul Potensi La Nina pada Akhir 2021, BMKG: Waspada Cuaca Ekstrem!
Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV