> >

Kepala BRIN: Megawati Soekarnoputri Dilantik Jadi Dewan Pengarah itu Bukti Adanya Dukungan Politik

Peristiwa | 13 Oktober 2021, 20:51 WIB
Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko pemilihan Megawati Soekarnoputri sebagai dewan pengarah merupakan bukti adanya dukungan poltik. (Sumber: Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) hadir atas keputusan politik dari Presiden RI Joko Widodo dan perlu didukung oleh berbagai aspek, termasuk salah satunya dukungan politik.

Menurut Kepala BRIN Laksana Tri Handoko, dipilihnya Megawati Soekarnoputri sebagai dewan pengarah merupakan bentuk dukungan politik.

"Nah, itu tentu harus mendapat dukungan dari berbagai aspek, termasuk di dalamnya adalah dukungan politik dan teknokrasi yang diwakili oleh Menteri Keuangan dan Kepala Bappenas," kata Tri Handoko dalam program "Kompas Petang" Kompas TV, Rabu (13/10/2021).

Peneliti lulusan Jepang ini menjelaskan, BRIN merupakan jawaban atas persoalan riset yang ada di Indonesia. Terlebih, sudah sejak lama Indonesia memisahkan para periset di setiap kementerian dan lembaga negara.

Padahal, kata Tri Handoko, riset itu isinya kompetesi global. Melalui BRIN, periset yang terpisah akan saling terintegrasi.

Integrasi yang akan terjadi ini, katanya, tidak dapat diwujudkan apabila hanya diselesaikan oleh komunitas akademisi. Oleh karena itu perlu adanya keputusan politik.

Baca Juga: Kepala BRIN Respons Kritik soal Megawati Jadi Dewan Pengarah, Ini Penjelasannya

"Nah, untuk itulah dibentuk BRIN dan ini adalah keputusan politik yang sangat besar. Itu sangat diperlukan karena tidak dapat diselesaikan oleh komunitas akademisi, seperti saya, tidak bisa," jelas Tri Handoko.

Adapun konteks BRIN sebagai keputusan politik, yakni untuk memperkuat riset dan inovasi guna mendukung pembangunan ekonomi Indonesia ke depan yang lebih berkelanjutan.

Serta mampu mendukung kebutuhan anggaran BRIN yang perlu disetujui oleh DPR dan kental dengan kepentingan politik.

"Karena kami tidak bisa lepas dari keputusan politik karena anggaran juga dari politik karena harus bahas dengan DPR," tambahnya.

Oleh karena itu, kata Tri Handoko, pihaknya berharap dapat memperkuat dan mempercepat peningkatan nilai tambah ekonomi atas sumber daya alam yang dimiliki Indonesia.

"Kami berharap akan memperkuat dan mempercepat langkah BRIN untuk mendapat nilai tambah sumber kekayaan alam. Apa yang sudah kita miliki dan meningkatkan nilai tambah dan ekonomi lebih tinggi," pungkas mantan Ketua LIPI itu.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo resmi melantik Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu (13/10/2021).

Dalam kesempatan itu, terdapat 10 orang yang dilantik oleh Presiden Jokowi. Mereka terdiri atas Dewan Pengarah dan Anggota BRIN.

Bertindak sebagai Ketua Dewan Pengarah BRIN yaitu Ketua Umum PDIP yang juga Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri. 

Lalu, Wakil Ketua Dewan Pengarah BRIN dijabat oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa. 

Kemudian Sekretaris BRIN diisi oleh Sudamai Agung Waspodo Sunyoto. Sedangkan anggota BRIN terdiri atas Prof Emil Salim, I Gede Wenten, Bambang Koesowo, Prof Adi Utarini, Prof Marsudi Wahyudi Kisworo, dan Ir Tri Mumpuni Wiyanto.

Baca Juga: Megawati Dilantik jadi Ketua Dewan Pengarah BRIN, Lulusan Sekolah Nuklir di Jogja Ukir Sejarah

Penulis : Nurul Fitriana Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU