> >

Jangan Salah, No Bra Day Bukan Ajang Pamer Payudara, Tapi Ketahui Faktanya

Kesehatan | 13 Oktober 2021, 07:53 WIB
Ilustrasi No bra Day yang diperingati setiap 13 oktober (Sumber: Tribunnews.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Setiap tanggal 13 Oktober diperingati sebagai Hari Tanpa Bra atau No Bra Day. Peringatan ini dilakukan sebagai langkah untuk mengedukasi tentang penyakit kanker payudara.

Diketahui, gerakan ini dipopulerkan oleh Dr Mitchell Brown sebagai pencetus kampanye ”BRA” (Breast Reconstruction Awareness) Day untuk medidik pasien tentang perlunya operasi dan rekonstruksi payudara.

Kampanye ini awalnya dimulai di Toronto, Kanada. Saat itu kampanye dilakuakan dengan ramai-ramai menuliskan tagar #nobraday.

Perlu diketahui, tujuan dari No Bra Day sama sekali bukan untuk ajang memamerkan payudara. Momen ini sebagai sarana untuk meningkatkan kesadaran perempuan mengenai bahaya kanker payudara dengan tidak memakai bra selama satu hari itu.

Namun, bukan berarti bra menjadi penyebab utama  terjadinya kanker payudara. Sebab antara pemakaian bra dan penyakit tersebut tidak saling berhubungan.

Untuk mengetahui lebih jelas, berikut beberapa fakta No Bra Day:

Kontroversi

No Bra Day sempat memunculkan kontroversi bahwa mengenakan bra berkontribusi dapat menyebabkan kanker payudara.

Sebuah studi tahun 2014 yang diterbitkan dalam jurnal 'Cancer Epidemiology Biomarkers Prevention' bahkan dengan tegas membantah gagasan itu.

Penelitian itu menemukan bahwa kebiasaan memakai bra, seperti underwire atau rata-rata jam dipakai, tidak terkait dengan peningkatan risiko kanker payudara pada wanita pascamenopause.

Meskipun bermanfaat dan penting untuk mendukung kanker payudara, melepas bra tidak banyak membantu penyebabnya.

Untuk itu hal yang bisa dilakukan saat No Bra Day yaitu;

  • Membagikan cerita orang yang selamat dari kanker payudara
  • Mendukung organisasi seperti National Breast Cancer Foundation dan Breast Cancer Research Foundation
  • Menjadwalkan diri mengikuti mammogram
  • Mendorong teman dan keluarga melakukan hal yang sama.

Berawal di Toronto Kanada

Dikutip dari Daily Star, menyebut bahwa kampanye ini dimulai di Toronto, Kanada dalam rangkaian Bulan Kesadaran Kanker Payudara Nasional. Diperkirakan sedah ada sejak tahun 2011.

Awalnya bernama BRA Day

Hari Tanpa Bra awalnya bernama BRA Day. BRA merupakan singkatan dari Breast Reconstruction Awareness.  Momen BRA Day bertujuan untuk meningkatkan kesadaran terhadap skrining kanker payudara, gejala yang dirasakan, dan mendorong untuk melakukan pemeriksaan rutin secara mandiri.

Awal mula jadi kampanye

Setelah acara BRA Day, perempuan dengan nama samaran Anastasia Donuts langsung menggagas Hari Tanpa Bra Nasional melalui sebuah website. Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran tentang kanker payudara.

Hal itu kemudian menarik perhatian banyak orang, lalu menetapkan tanggal 13 Oktober sebagai Hari Tanpa Bra pada 2014. Gagasan tersebut lalu menyebar hingga ke berbagai negara, termasuk Asia.

Muncul tagar #NoBraDay

Banyak perempuan kemudian memposting foto di media sosial untuk mengedukasi isu kanker payudara dengan tagar #NoBraDay.

Penyintas kanker payudara bahkan ikut merayakannya dengan memposting foto saat operasi pengangkatan payudara.

Perayaan ini juga bisa diikuti oleh laki-laki untuk mendukung kampanye tersebut.

Baca Juga: Tidak Selalu Kanker, Ini 7 Penyebab Nyeri di Area Payudara

 

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas.com


TERBARU