Walah, Indonesia Merugi hingga Rp 551 Triliun Akibat Buang-buang Makanan
Peristiwa | 12 Oktober 2021, 19:24 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Laporan Food Loss and Waste (FLW) Kementerian PPN/Bappenas mengungkapkan sebanyak 115-184 kg per kapita per tahun makanan terbuang percuma selama 20 tahun terakhir.
Data itu mengungkapkan buangan makanan yang sia-sia sejak tahun 2000 hingga 2019. Akibatnya Indonesia disebut sebagai salah satu negara yang suka buang-buang makanan.
Tren buang-buang makanan ini jelas Direktur Lingkungan Hidup Kementerian PPN/Bappenas Medrilzam meningkat dalam 20 tahun terakhir.
Pertahunnya makanan yang terbuang berada di rengang 23-48 juta ton per tahun.
Angka kerugian ekonomi selama 20 tahun terakhir akibat kegiatan tersebut setara dengan 4-5 persen PDB yakni Rp 213 triliun - Rp 551 triliun per tahunnya.
Baca Juga: Total Food Waste Indonesia Capai 48 Juta Ton Setahun, Setara Tangani Stunting Tapi Terbuang Percuma
"Dari 2000-2019 trennya naik. Dari 115 kilogram per orang per tahun naik jadi 184 kilogram perorang pertahun. Walau enggak sampai 300 kilogram, tapi ini tetap buang makanan," jelas Medrilzam dikutip dari Kompas.com, Selasa (12/10/2021).
Medrilizam mengatakan itu artinya sebanyak 184 kg makanan dibuang satu orang pertahunnya atau setengah kilo per hari.
Dari 11 jenis pangan dalam laporan tersebut menunjukkan sayuran menjadi pangan yang pengelolaannya tak efisien. Padi-padian menjadi pangan yang menimbulkan kerugian ekonomi terbesar.
Jika menilik dari dari data tersebut kandungan energi yang hilang secara food loss and waste artinya 61-125 juta porsi makanan orang pertahun hilang.
"Ini secara ekonomi akan sangat merugikan sekali. Kalau dihitung-hitung dari sisi ekonomi sampai 4-5 persen PDB kita. Itu setara dengan yang terbuang, itu bisa feeding orang yang butuh makanan sampai 125 juta orang," lanjut Madrilzam.
Penulis : Danang Suryo Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV