Ramai Remaja di Garut Dibaiat NII, MUI: Orang Tua yang Anaknya Ikut Aktivitas Agama Harus Hati-Hati
Agama | 9 Oktober 2021, 09:33 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Kasus dugaan pembaiataan Negara Islam Indonesia (NII) di Garut, Jawa Barat yang melibatkan puluhan remaja kini ramai diperbincangkan.
Kasus ini bermula dari laporan orang tua yang mendapati perilaku penyimpang pada anaknya yang diduga dibaiat NII.
Berbagai pihak, seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI), Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A), Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), hingga Densus 88 Antiteror ikut menyelidiki kasus baiat NII di Garut ini.
Baca Juga: 5 Fakta Puluhan Remaja di Garut Diduga Dibaiat NII, Densus 88 Antiteror Turun Tangan
Ketua MUI Bidang Informasi dan Komunikasi Masduki Baidlowi mengatakan bahwa kelompok ajaran agama semacam NII memang kerap menggunakan jubah agama sebagai strategi untuk menggaet anak muda.
“Memang ini ada NII yang memang kerjanya itu memakai jubah agama untuk menipu masyarakat di kalangan anak muda, jubah agama untuk kepentingan dia dalam gerakan ideologi,” kata Masduki dalam wawancara di Sapa Indonesia Akhir Pekan KOMPAS TV, Sabtu (9/10/2021).
Menurutnya, kelompok tersebut kerap menggunakan cara pandang yang hitam putih agar anak muda tertarik mengikuti ajarannya.
“Negara Islam Indonesia dengan cara pandang yang hitam putih, NKRI thogut misalnya, kemudian ikut Al-Quran atau ikut Pancasila, apakah ikut Nabi Muhammad atau ikut pemerintah Indonesia, ikut mana,” jelas Masduki.
Maraknya kelompok yang dialiran radikalisme, dia mengimbau kepada orang tua yang anaknya kerap mengikuti aktifitas agama untuk lebih berhati-hati.
“Orang tua yang anaknya mengikuti aktivitas agama, itu harus hati-hati. (Sebab) ada agama yang mana orang memahami agama sebagai bagian dari ajaran yang semestinya, ada juga atas nama agama, padahal itu sudah fokus ke ideologi,” jelas Masduki.
Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV