> >

Serba-Serbi Penyelenggaraan Balapan Formula E Jakarta 2022, Ini Penjelasan Lengkap PT Jakpro

Laporan khusus | 7 Oktober 2021, 12:16 WIB
Ajang Balap Formula E (Sumber: FIA Formula E)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro), Widi Amanasto, dan Direktur Pengembangan Bisnis, Gunung Kartiko, menjelaskan secara lengkap mengenai rencana penyelenggaraan sekaligus menjawab sejumlah pertanyaan terkait ajang balapan Formula E yang disebut akan digelar pada Juni 2022 mendatang. 

Ada 5 Alternatif Venue, Pulau Reklamasi Salah Satunya

Ditemui di Komisi B Gedung DPRD DKI Jakarta, Widi menjelaskan bahwa pihaknya menyiapkan 5 alternatif titik penyelenggaraan Formula E. 

Pada kesempatan yang sama, Direktur Pengembangan Bisnis, Gunung Kartiko, sendiri sudah menegaskan bahwa penyelenggaraan Formula E batal digelar di Monas karena permasalahan perizinan. 

"Karena Monas kayaknya agak berat dari sisi perizinan, jadi kita cari lokasi ikon Jakarta yang memang menunjukkan Jakarta," katanya Gunung kepada wartawan di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (6/10/2021).

Gunung mengungkapkan, Jakpro sudah menyiapkan lima alternatif titik penyelenggaraan Formula E. Namun, ia enggan menyebutkan secara rinci.

Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, mengatakan, salah satu lokasi yang dijadikan opsi sirkuit Formula E adalah kawasan pulau reklamasi yang kini dinamakan Pantai Maju Bersama.

"Macam-macam (opsi) di antaranya di Senayan, di Pantau Maju Bersama, dan lain-lain," kata Riza saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (6/10/2021) malam. 

Baca Juga: Batal di Monas, Pulau Reklamasi Jadi Opisi Penyelenggaraan Formula E

Tidak Lagi Pakai APBD Jakarta 

Widi juga sudah memastikan biaya penyelenggaraan Formula E 2022 tidak lagi menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta.

"Pasti enggak pakai APBD, yang sudah dibayarkan kemarin kami pakai untuk modal kami. Nanti akan kami gulirkan terus untuk menjadi suatu bisnis baru," kata Widi.

Widi menjelaskan, APBD DKI yang digunakan sebelumnya hanya untuk biaya commitment fee Rp560 miliar di tahun 2019-2020. 

Selanjutnya, kata Widi, pembiayaan penyelenggaraan akan dibebankan kepada sponsorship.

Widi mengaku, antrian untuk sponsor Formula E sendiri sudah panjang. Namun, proses sponsorship masih menunggu proposal lokasi siap terlebih dahulu.

Proposal akan siap setelah titik-titik trek Formula E sudah ditentukan oleh Formula E Operations. 

"Sponsor gini ya, antrian panjang. Tapi sponsor pasti lihat proposalnya, dong. Porposalnya nunggu lokasi dulu, kemudian jalurnya nanti seperti apa kan sponsor (memilih) mau di titik mana," katanya.

Baca Juga: Jakpro Pastikan Pembiayaan Formula E Tidak Lagi Pakai APBD Jakarta

Kemungkinan Merugi di Tahun Pertama Penyelenggaraan

Gunung mengatakan ada kemungkinan keuntungan finansial penyelenggaraan Formula E di tahun pertama akan minus. Profit dapat terlihat setelah memasuki tahun kedua penyelenggaraan.

Penulis : Hasya Nindita Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU