TNI-Polri Terindikasi Disusupi Kelompok Radikal, Kader Muhammadiyah Beberkan Modus Infiltrasi
Politik | 6 Oktober 2021, 23:45 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Pengurus Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Muhammad Abdullah Darraz membeberkan, ada indikasi kelompok radikal menyusup ke TNI-Polri serta sejumlah lembaga negara lain.
"Ada indikasi aparat itu diinfiltrasi (kelompok radikal). Semoga ini tidak secara institusional,” ujar Darraz pada Rabu (6/10/2021), dikutip dari Antara.
Darraz mengatakan, infiltrasi unsur radikal ini biasanya terjadi secara terselubung dan masif. Akibatnya, pemerintah luput memperhatikan dan penanganannya terlambat.
"Memang kelompok radikal ini sebetulnya begitu masif melakukan infiltrasi, yang mana hal ini tidak disadari oleh pimpinan di instansi tersebut, sehingga penanganannya cenderung terlambat," kata Darraz.
Baca Juga: Anies: Saya Sudah 4 Tahun Menjabat, Tunjukkan Mana yang Radikal, Mana Kebijakan yang Diskriminatif
Abdullah Darraz, yang tergabung dalam Gugus Tugas Pemuka Lintas Agama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) pun membeberkan modus penyusupan radikalisme ke TNI-Polri dan berbagai lembaga negara.
“Saat ini polanya adalah infiltrasi kepada oknum dengan mereka diajari ngaji dan sebagainya, yang lalu pada akhirnya lama kelamaan mulai diperkenalkan dengan ideologi mereka yang bertentangan dengan Pancasila," beber Darraz.
Modus infiltrasi lewat pengajian-pengajian atau ceramah maupun mentoring oleh tokoh agama yang radikal ini begitu marak.
Dengan modus itu, sebanyak 19,4 persen ASN terindikasi radikal dan intoleran, berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh Alvara Research pada 2018.
Darraz mengaku khawatir dengan infiltrasi unsur radikalisme dalam TNI-Polri sebagai penjaga keamanan dan pertahanan negara.
Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV/Antara