Cerita Toleransi di Pemakaman Sabam Sirait: Dilakukan Secara Kristen, Berhenti Sejenak saat Azan
Agama | 4 Oktober 2021, 10:02 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Ada cerita menarik dalam prosesi pemakaman politisi senior PDI Perjuangan, Sabam Sirait, yang dikebumikan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (3/10/21). Kisah ini diunggah dalam sebuah cuitan Lukman Hakim Saifuddin ketika mengikuti prosesi pemakaman.
Lukman yang merupakan Menteri Agama yang menjabat pada 2014-2019 itu mengisahkan, di tengah prosesi pemakaman Sabam Sirait tiba-tiba ada azan berkumandang.
Prosesi pemakaman pendiri PDI Perjuangan itu pun dihentikan sejenak untuk menghormati azan. Azan adalah tanda masuknya waktu salat bagi umat Islam.
Putra mendiang Sabam Sirait, Maruarar Sirait, yang sedang berpidato mewakili keluarga pun meminta prosesi untuk dihentikan sejenak, guna menghormati azan itu, menghormati muslim. Padahal, prosesi pemakaman itu dilakukan secara Kristen.
“Di tengah prosesi pemakaman mendiang Bapak Sabam Sirait secara Kristen di TMP Kalibata, saat Maruarar Sirait menyampaikan sambutannya mewakili keluarga, tiba-tiba terdengar suara azan,” cuit Lukman Hakim.
Baca Juga: Usai Disemayamkan di Gedung DPR/MPR, Jenazah Sabam Sirait Dimakamkan di TMP Kalibata
Lukman lantas cerita, Maruarar Sirait lantas menghentikan sambutannya. Padahal, sambutan itu sedang ada di tengah-tengah pidato.
Arar, begitu politisi PDI Perjuangan itu biasa disapa, ketika mendengar azan itu berkata,“Kita hormati azan dulu.”
Lukman pun tampak takjub. Bahkan ia berkata, ia respek terhadap proses itu yang mengedepankan toleransi.
“Saya respek dengan (peristiwa toleransi-red) itu,” ujarnya.
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV