Survei SMRC: 75 Persen Publik Menilai Jokowi Tidak Terkait PKI
Politik | 1 Oktober 2021, 20:40 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Temuan survei nasional Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan hanya 8 persen publik Indonesia yang percaya Presiden Joko Widodo adalah orang Partai Komunis Indonesia (PKI) atau setidaknya terkait dengan PKI.
Demikian Manajer Program SMRC, Saidiman Ahmad, menyampaikan temuan survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) bertajuk ‘Sikap Publik pada Pancasila dan Ancaman Komunis’ pada Jumat (1/10/2021).
“Ada 75 persen warga yang tidak percaya dengan pendapat bahwa Presiden Jokowi adalah orang PKI atau setidaknya terkait dengan PKI,” kata Saidiman Ahmad.
Sementara, kata Saidiman, 16 persen publik tidak menjawab atau tidak tahu perihal tersebut. Saidiman menyampaikan untuk isu Presiden Jokowi terkait PKI, tidak terdapat perkembangan berarti dari tahun 2017 sampai 2021.
Baca Juga: Wakil Ketua DPR: Isu PKI seperti Penyakit Tahunan, Gaduh setiap Jelang 30 September
Sebab, Saidiman mengatakan hanya ada sekitar 3 sampai 8 persen warga yang setuju dengan pandangan bahwa Jokowi adalah orang atau terkait dengan PKI.
“Warga umumnya tidak peduli atau tidak termakan dengan isu bahwa presiden adalah orang atau terkait PKI,” tambah Saidiman.
Terkait isu PKI di tanah air, survei SMRC juga menunjukkan sebanyak 84 persen warga Indonesia tidak dengan adanya kebangkitan PKI.
Bahkan, kata Saidiman, isu kebangkitan PKI di tanah air tidak mengalami perkembangan atau stagnan dalam beberapa tahun terakhir. Hal tersebut mengacu pada data 6 tahun terakhir (Oktober 2015 – September 2021), di mana hanya berkisar 10-16 persen orang yang percaya bahwa PKI bangkit.
Baca Juga: Mantan Pangkostrad Respons Tudingan Gatot Soal TNI Disusupi PKI: Cekricek, Tentara Itu Biasa Gitu
Sementara yang tidak percaya dengan isu ini bergerak di sekitar 84 sampai 90 persen.
“Nampaknya sikap terhadap isu kebangkitan PKI ini tidak berdiri sendiri, tapi terkait dengan pilihan politik pada Pemilu 2019,” kata Saidiman.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV