> >

Cerita Dua Tokoh Papua Terharu Dikunjungi Putri Gus Dur Yenny Wahid

Agama | 1 Oktober 2021, 15:48 WIB
Putri Gus Dur, Yenny Wahid, ketika berdialog dengan Thaha Al Hamid di rumahnya di Papua (Sumber: Dokumentasi resmi Wahid Foundation)

PAPUA, KOMPAS.TV - Thaha Al Hamid tampak terharu atas kedatangan putri Gus Dur, Yenny wahid. Ia tidak pernah menyangka hari ini akan bertemu dengan putri sahabat lamanya. Ia juga tidak menyangka, putri Gus Dur akan datang ke rumahnya di Papua pada Kamis malam (30/9/21)

Thaha Alhamid adalag seorang tokoh perjuangan Papua. Thaha saat ini juga menjabat sebagai Sekjen Presidium Dewan Papua (PDP) dan ia bercerita tentang Gus Dur. Menurut dia, Gus Dur memberi teladan tentang hidup dan keutuhan bangsa.

Cerita teladan kedekatan Gus Dur dengan masyarakat Papua sudah banyak didengar dan diketahui khalayak ramai, salah satunya ketika Gus Dur mengembalikan nama Papua yang semula dinamakan Irian Jaya.

Tampaknya kenangan tersebut sangat lekat dalam ingatan Thaha sehingga Ia tak mampu menahan air mata ketika kembali menceritakannya kepada Yenny. Masih ingat dalam ingatannya, bahwa Gus Dur juga memberikan sebuah kado yang setelah dibuka berisi bendera pusaka merah putih.

Ia juga menyebut, Gus Dur ada di hati masyarakat Papua. Gus Dur bahkan menurutnya tidak bisa dipisahkan dari Papua.

"Gus Dur tidak bisa dipisahkan dari Papua. Ia ada di dalam hati semua masyarakat Papua," ungkapnya.

Selain itu, Thaha juga menjelaskan sejumlah tantangan berupa potensi konflik yang dihadapi Papua saat ini. Menurutnya perlunya usaha lebih untuk memperkuat perdamaian antar sesama masyarakat di Papua.

Baca Juga: Yenny Wahid Terima Penghargaan dari Pemerintah Jepang Berkat Program Inisiatif Desa Damai

Mendengar hal itu, Yenny menekankan perlunya penanaman nilai dasar perdamaian kepada masyarakat Papua sedini mungkin untuk mencegah  potensi konflik tersebut.

 "Kita semua sedang berupaya untuk memperkuat persatuan, membangun masyarakat Papua yang setara di mana tantangan saat ini adalah  perlakuan diskriminatif dan segregasi antar sesama kelompok masyarakat sehingga sangat perlu adanya upaya lebih untuk menanamkan nilai-nilai Perdamaian kepada masyarakat," kata Yenny saat berdialog dengan Thaha.

Penulis : Dedik Priyanto Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU