> >

Ber-tabayun ke Letjen Dudung, BEM Perguruan Tinggi Agama Islam: TNI Disusupi PKI, Itu Fitnah, Ngawur

Berita utama | 30 September 2021, 03:35 WIB
Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Agama Islam (BEM PTAI) saat bersilaturahmi ke Mako Kostrad, Jakarta, Rabu (29/9/2021). (Sumber: Kompas.tv/Ant/HO-BEM PTAI)

JAKARTA, KOMPAS.TV— Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Agama Islam (BEM PTAI) bersilaturahim dengan Panglima Kostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman, Rabu (29/9/2021).

Kedatangan mereka untuk ber-tabayun atau meminta penjelasan kepada Pangkostrad terkait adanya isu TNI disusupi PKI.

"Kami tabayun kepada Bapak Dudung Abdurachman mengenai adanya isu di luar seperti TNI disusupi PKI. Bagi kami sebagai kalangan intelektual isu tersebut tidak masuk akal dan masyarakat sudah cerdas," kata Sekjen BEM PTAI Yayan Septiadi usai pertemuan di Mako Kostrad Jakarta dalam keterangan tertulisnya yang dikutip dari Antara, Rabu.

Baca Juga: Letjen Dudung dan Panglima Hadi Tjahjanto Bantah Tudingan Gatot Nurmantyo

Dia mengatakan fitnah TNI disusupi PKI merupakan pembodohan masyarakat. Semua masyarakat mengetahui TNI menjalankan Sumpah prajurit Sapta Marga dan memegang teguh ideologi Pancasila, Negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Bhineka Tunggal Ika dan UUD 1945.

"Semua orang juga tahu sejarah G30S/PKI, tidak mungkin TNI disusupi PKI. Pernyataan seperti ini pembodohan masyarakat," ucap dia.

Menurut Yayan, saat TNI sudah solid dan bersinergi dengan Polri jangan dipecah belah oleh siapa pun. TNI dan Polri adalah pengayom serta selalu melindungi rakyat.

"TNI adalah tentara rakyat jadi untuk rakyat dan oleh rakyat jangan dipecah belah dengan isu murahan. Bangsa Indonesia ini sedang melaju dan ingin tumbuh menjadi negara besar," kata Yayan menegaskan.

Baca Juga: Saat Patung Sejumlah Tokoh Diambil dari Museum, Letjen Dudung Mengaku Tak Bisa Menolak

Lebih lanjut Yayan mengungkapkan, Letjen TNI Dudung Abdurachman merupakan bapak atau orang tua yang harus dihormati oleh generasi muda.

Penulis : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV/Antara


TERBARU