74 Tahun Luhut Pandjaitan, Anak Sopir Bus dari Simargala Andalan Jokowi
Sosok | 28 September 2021, 16:58 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Hari ini, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar pandjaitan berusia 74 tahun. Dia lahir di Simargala, Huta Namora, Silaen, Toba Samosir, Sumatera Utara pada 28 September 1947, dari ayah Bonar Pandjaitan, seorang sopir bus dan Siti Frida Naiborhu.
Hingga saat ini, Luhut selalu bangga dengan profesi sang ayah. Sebab, kerja keras dan ketekunannya di balik kemudi itu, telah mengantarkan anak sulung dari lima bersaudara ini ke Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) bagian Darat pada 1967.
Tiga tahun kemudian, Luhut keluar sebagai lulusan terbaik pada dan mendapatkan penghargaan Adhi Makayasa.
“Almarhum Ayah memulai karir sebagai sopir bus. Rupiah demi rupiah hasil kerja keras beliau kumpulkan demi menjangkau pendidikan lebih tinggi bagi anak-anaknya," kata pria berkumis tebal ini dalam situs pribadinya, luhutpandjaitan.id.
Karir di militer dia jejaki dengan sangat cemerlang. Luhut bahkan disebut-sebut sebagai anak kesayangan Jenderal LB Moerdani, panglima TNI di masa Presiden Soeharto yang juga tokoh intelijen yan disegani.
Baca Juga: Muncul Klaster Covid-19 Usai PTM, Luhut: Kita Lebih Takut Kalau Generasi yang akan Datang Jadi Bodoh
Karir tertingginya saat dipercaya menjadi Jenderal di korps baret merah, pasukan elite kebanggaan Angkatan Darat.
Setelah pensiun dari militer, Luhut terus dipercaya di pemerintahahn. "Saya mengawali karier militer (1970-1999) dengan pangkat terakhir Jenderal Kopassus bintang empat, kemudian melanjutkan karier sipil di pemerintahan, menjadi pekerja sosial dan pengusaha," katanya.
Setelah Soeharto jatuh, Luhut dipercaya menduduki sebagai duta besar di Singapura oleh Presiden BJ Habibie.
Saat Abdurrahman Wahid jadi presiden, dia diangkat sebagai Menteri Perdagangan dan Industri Republik Indonesia.
Penulis : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV