Demo BEM SI, Mahasiswa Daerah Kumpul di Jakarta dengan Biaya Patungan: Resah Melihat Pelemahan KPK
Hukum | 27 September 2021, 07:26 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Mahasiswa dari berbagai daerah akan berkumpul di Jakarta hari ini, Senin (27/9/2021). Mereka akan menggelar aksi Gerakan Selamatkan KPK (Gasak).
Demo tersebut masih terkait soal pemecatan 57 pegawai KPK dengan pemberlakuan TWK dan dinilai semakin melemahkan lembaga antirasuah itu.
Mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) itu datang dari berbagai daerah. Seperti Lampung, Padang, Sumatera Selatan, Kalimantan, Mataram, Tasik, Banyumas, Purwokerto, Solo, dan Jogja.
"Kampus di Pulau Jawa paling banyak. Untuk wilayah Jabodetabek minimal perkampus itu 100 massa, minimal," terang Presiden BEM UNS Zakky Musthofa Zuhad yang sekaligus menjadi koordinator dalam aksi tersebut kepada Kompas.TV, Senin (27/9/2021).
Mereka yang dari daerah, lanjut Zakky, minimal dua bis yang berkapasitas 30-50 orang. "Jogaj-Solo dua bus, Banyumas dua bis bus, dan Purwokerto du bus," sebutnya.
Zakky menambahakan, BEM dari daerah tersebut datang ke Jakarta dengan sukarela dan keresahan sendiri.
Dia pun membantah keterlibatan partai politik atau kepentingan politik lain.
"Murni karena kita merasa KPK sudah sangat dilemahkan dan kami mengawalnya sejak revisi UU KPK, puncaknya setelah 57 pegawai ini dipecat," katanya.
Baca Juga: Presiden Jokowi Tak Gubris Ultimatum Mahasiswa, BEM SI Demo KPK Hari Ini
Bahkan, lanjut dia, setiap BEM daerah yang datang ke Jakarta dilakukan dengan urunan untuk biaya transportasi dan akomodasi.
Zakky memisalkan teman-temannya yang dari Solo-Jogja yang harus membayar sekitar 149 ribu untuk pulang-pergi dan makanan selama di perjalanan.
Dari Purwokerto juga sama, mereka urunan antar anggota untuk sampai ke Jakarta.
"Dari teman-teman yang berangkat, iuran organisasi secara sukarela," terang Fakhrul Firdausi, Presiden BEM Unsoed kepada Kompas.TV, Minggu (26/9/2021).
"Dana kami prioritaskan untuk kebutuhan transportasi dan akomodasi," tambahnya.
Tak hanya Fakhrul dan teman-temannya, Joji Kuswanto, mahasiswa Universitas Mulawarman Samarinda, Kalimantan Timur, juga datag ke Jakarta dengan biaya sendiri.
Joji bersama tiga temannya membeli tiket pesawat yang harganya berkisar 700 hingga 1 juta untuk perjalanan menuju Jakarta dengan isi kantong pribadi.
"Keinginan pribadi. Merasa resah sama keadaan KPK yang makin hari makin jatuh dan perlahan tambah buruk," tegas Joji.
Para mahasiswa dari daerah tersebut berkumpul di Jakarta dan akan melakukan demo di Gedung Merah Putih setelah resah dengan pelemahan KPK.
Termasuk, dengan adanya pemecatan 57 pegawai KPK dengan prosedur tes wawasan kebangsaan (TWK) yang menurut mereka "abal-abal".
Zakky menegaskan, demo yang akan dilangsungkan hari ini dan diikuti mahasiswa dari berbagai daerah sudah melalui pembacaan dan pertimbangan matang.
Terlebih, setelah Presiden Joko Widodo lepas tangan soal nasib 57 pegawai KPK tersebut.
Menurut Zakky, TWK dibuat dengan sangat terburu-buru dan mengincar pegawai KPK yang punya integritas tinggi terhadap lembaga antirasuah itu.
"Kami minta kepada Presiden Jokowi utuk segera mengambil sikap dan berpihak kepada 57 pegawai KPK itu," jelasnya.
Penulis : Hedi Basri Editor : Fadhilah
Sumber : Kompas TV