> >

Penyakit Rabies Masih Menghantui, Kementan Ajak Cegah Melalui Vaksinasi

Kesehatan | 23 September 2021, 15:27 WIB
Acara bincang santai Tani On Stage (TOS) yang bertema Rabies Facts Not Fear, Kamis (23/9/2021). (Sumber: Dok. Ditjen PKH Kementan)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) menyelenggarakan acara bincang santai Tani On Stage (TOS) yang bertema "Rabies Facts Not Fear", Kamis (23/9/2021).

Acara ini sekaligus dalam rangka memperingati Hari Rabies Sedunia atau "World Rabies Day" yang diperingati setiap tanggal 28 September.

Medik Veteriner Madya Ditjen PKH Pebi Purwo Suseno menuturkan, 95 persen kasus rabies terjadi dari hewan ke hewan namun virus rabies juga dapat ditularkan dari hewan ke manusia melalui gigitan. Bisa berupa gigitan oleh anjing, kera bahkan kucing yang terinfeksi.

"Virus rabies masuk ke dalam tubuh manusia melalui luka gigitan hewan penderita atau luka yang terkena air liur hewan. Virus rabies akan menyerang saraf dan otak" paparnya.

Baca juga: Bahan Makanan yang Sebaiknya Dijauhkan dari Anjing Peliharaan

Lebih lanjut disampaikan, secara statistik 98 persen penyakit rabies ditularkan melalui gigitan anjing dan 2 persen penyakit tersebut ditularkan melalui kucing dan kera.

Pebi menuturkan, tantangan berat saat ini adalah masih adanya provinsi yang belum bebas rabies.

Dari 34 provinsi di Indonesia, hanya 8 provinsi yang berstatus bebas rabies sementara 26 provinsi lainnya masih endemik rabies. 

"Saat ini baru wilayah DKI Jakarta, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Jawa Tengah, Jawa Timur, Papua, Papua Barat dan Yogyakarta yang berstatus bebas rabies. Ini artinya masih ada 26 propinsi lagi yang harus menjadi perhatian kita bersama dalam memberantas kasus rabies" pungkasnya.

Berdasarkan data Kemenkes tahun 2017 dan WHO tahun 2013, kasus rabies pada manusia terjadi sebanyak 80 persen.

Baca juga: Detik-Detik Belasan Anjing Selamat dari Pembantaian di Rumah Jagal Bantul

Oleh karena itu, Ia berharap acara TOS ini dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi semua pihak untuk semakin bersemangat mencapai dalam melakukan pencegahan dan penanggulangan Rabies.

"Mari bersama bantu kami dalam melakukan pencegahan dan pemberatasan rabies dengan cara membawa hewan peliharaan masyarakat untuk divaksin di Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) terdekat," ujarnya.

Untuk diketahui, acara ini juga disiarkan secara langsung melalui kanal media sosial Kementerian Pertanian yakni Facebook dan Instagram, serta Instagram Badan Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-bangsa (FAO).

Acara ini didukung pula oleh Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID).

Hari Rabies Sedunia adalah sebuah kampanye global yang diselenggarakan pada tanggal 28 September setiap tahunnya.

Baca juga: Uni Emirat Arab Latih Anjing untuk Deteksi Covid-19 dengan Akurasi 92 Persen

Peringatan Hari Rabies Sedunia dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pencegahan dan pengendalian penyakit rabies.

Hadir sebagai narasumber pada acara ini yakni drh. Pebi Purwo Suseno (Medik Veteriner Ahli Madya, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan), drh. Wiwin Aprianti M.S (Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dinas Perikanan dan Peternakan, Kabupaten Bandung Barat) serta Irfan Hakim (Influencer/Public Figure Penyanyang Binatang).

Penulis : Baitur Rohman Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU





A PHP Error was encountered

Severity: Core Warning

Message: PHP Startup: Unable to load dynamic library 'newrelic.so' (tried: /usr/lib64/php/modules/newrelic.so (/usr/lib64/php/modules/newrelic.so: cannot open shared object file: No such file or directory), /usr/lib64/php/modules/newrelic.so.so (/usr/lib64/php/modules/newrelic.so.so: cannot open shared object file: No such file or directory))

Filename: Unknown

Line Number: 0

Backtrace: