> >

Cegah Varian Mu Menyebar, PKS: Pemerintah Jangan Ragu Tutup Pintu Masuk

Politik | 13 September 2021, 17:27 WIB
Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani dalam interupsinya pada Rapat Paripurna Pembukaan Masa Sidang V Tahun Sidang 2020-2021 di Ruang Paripurna DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (6/5/2021). (Sumber: dpr.go.id)

JAKARTA, KOMPAS TV - Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani meminta pemerintah untuk serius mencegah penyebaran virus corona varian baru di Indonesia. Salah satu caranya dengan menutup pintu masuk bagi Warga Negara Asing (WNA) ke Tanah Air. 

“Jika diperlukan, pemerintah jangan ragu menutup akses masuk sementara. Keselamatan rakyat yang terancam karena masuknya varian baru harus diutamakan dari kepentingan apapun,"  kata Netty dalam keterangan tertulis, Senin(13/09/2021).

Saat ini, varian Mu sendiri sudah ditemukan di 46 negara termasuk di negara Asia seperti Korea Selatan, Jepang dan Hongkong. 

Sejumlah varian baru ini masih dalam pemantauan dan diduga akan menimbulkan reaksi yang lebih parah pada pasien yang terinfeksi ketimbang virus corona lainnya.

Baca Juga: Update Corona Indonesia 12 September 2021: Orang Sembuh Bertambah 9.401 Orang

“Saat ini varian Mu memang belum terdeteksi di Indonesia, tapi tidak ada jaminan keadaan akan terus aman. Apalagi varian ini dapat  menyebabkan reaksi yang lebih parah. Pemerintah harus lebih ketat dalam skrining, karantina dan monitoring terhadap WNA maupun WNI dari luar negeri," ujarnya.

Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI ini mengimbau pemerintah agar meningkatkan pemeriksaan whole genome sequencing, yaitu pemeriksaan sampel virus guna mengetahui kode genetik varian dan mutasinya.

"Saat ini genome sequencing kita baru di angka 5.000 sampai 6.000. Sementara negara-negara lain, genome sequencing-nya sudah ada di angka puluhan dan bahkan ratusan ribu pemeriksaan," katanya. 

Baca Juga: Ketika Joko Widodo asal Dukuh Ngledok Baru Divaksinasi Covid-19 Dosis Pertama

Selain itu, Netty juga mengusulkan agar pemerintah membuka opsi vaksin booster kepada kelompok masyarakat rentan, terutama lansia yang memiliki penyakit penyerta.

“Ini penting, mengingat ada dugaan varian Mu ini mampu menurunkan efikasi vaksin. Kelompok rentan seperti lansia berpotensi terpapar kembali. Oleh karena itu, perlu diberikan vaksin booster seperti yang diterima oleh nakes (tenaga kesehatan),” kata dia.

 

Penulis : Fadel Prayoga Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU