> >

Sri Mulyani dan Menteri Muhadjir Bilang Pandemi akan Jadi Endemi, Epidemiolog Anggap Masih Jauh

Update corona | 13 September 2021, 16:27 WIB
Ratusan pemulung dan warga  di sekitar Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan Bantul mengikuti vaksinasi massal, Senin (13/9/2021). (Sumber: Switzy Sabandar/KOMPAS.TV)

Dilansir dari laman resmi Unair, pandemi adalah wabah penyakit yang terjadi serempak di mana-mana, meliputi daerah geografis yang luas (seluruh negara atau benua). Ini seperti kejadian pandemi Covid-19 yang dimulai sejak awal 2020 hingga hari ini.

Baca Juga: Masyarakat Bebas Pilih Merek Vaksin Booster 2022, tapi Harus Bayar

Epidemi adalah kejadian penyebaran penyakit yang cepat di wilayah atau negara tertentu dan mulai memengaruhi populasi penduduk di wilayah atau negara tersebut.

Contoh epidemi adalah penyebaran virus Ebola di Republik Demokratik Kongo (DRC) pada 2019, flu burung (H5N1) di Indonesia pada 2012, SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) pada tahun 2003, penyakit Ebola di Negara Afrika.

Sementara endemi adalah penyakit yang muncul dan menjadi karakteristik di wilayah tertentu, misalnya penyakit malaria di Papua.

Dicky menjelaskan, yang dimaksud dengan negara sudah terkendali setidaknya harus memenuhi beberapa syarat. Seperti  test positivity rate sudah mencapai nol persen atau nol koma sekian persen.

Lalu status kematian dan infeksi sudah dalam level terkendali. Misalnya angka infeksi hanya 10 per kapita atau angka kematian hanya satu per kapita. Serta angka vaksinasi sudah 85 persen.

"Jika sudah terpenuhi, itu status pandemi sudah bisa dicabut." tegasnya.

Baca Juga: Ratusan Siswa Belum Vaksin Covid-19, Madrasah di Grobogan Nekat Gelar Sekolah Tatap Muka

Penulis : Dina Karina Editor : Purwanto

Sumber :


TERBARU