> >

7 Nama Obligor yang Ambil Dana Triliunan Rupiah BLBI, Ada Tutut Soeharto, Berapa Utangnya?

Update | 10 September 2021, 16:44 WIB
Siti Hardiyanti atau Tutut Hardiyanto yang masuk dalam daftar 7 obligor prioritas penagihan dana BLBI. (Sumber: Tribunnews)

1. Sjamsul Nursalim - Bank Dewa Rutji

Salim memiliki utang Rp470,65 miliar terkait dana BLBI. Dasar penagihan utang ini adalah Laporan Keuangan Bank dan LHP BPK.

Ia tidak memiliki jaminan atas utang pada negara itu, tetapi diperkirakan mempunyai kemampuan melunasinya.

2. Siti Hardiyanti Rukmana - PT Citra Cs

Tutut Soeharto memiliki total utang kira-kira Rp770,73 miliar yang tersebar di setidaknya 3 perusahaan. 

Ia tidak memiliki jaminan aset atas utang BLBI. Ia mengambil dana BLBI dengan jaminan berupa SK proyek.

Baca Juga: Menko Polhukam akan Rampas Tanah dari Obligor dan Debitur BLBI untuk Bangun Lapas

3. Sujanto Gondokusumo - Bank Dharmala 

Sujanto memiliki utang sebesar Rp 822,25 miliar pada negara. Dasar utang BLBI itu adalah Laporan Keuangan Bank dan LHP BPK.

Tidak ada jaminan yang dikuasai dari utang tersebut, tetapi Sujanto diperkirakan mempunyai kemampuan membayar.

4. Hindarto Tantular/Anton Tantular - Bank Central Dagang 

Keluarga Tantular memiliki utang pada negara sebesar Rp 1,47 triliun. Dasar utang mereka adalah Laporan Keuangan Bank dan LHP BPK.

Tidak ada jaminan yang dikuasai dari utang tersebut, tetapi diperkirakan mempunyai kemampuan membayar.

5. Trijono Gondokusumo - Bank Putra Surya Perkasa 

Trijono mengambil dana BLBI dan berutang pada negara sebesar Rp 4,89 triliun. Dasar utang ini adalah Akta Pengakuan Utang (APU) dengan outstanding utang. 

Ia memiliki jaminan utang pada negara, tetapi tidak cukup.

6. Kaharudin Ongko - Bank Umum Nasional (BUN) 

Dasar utang yang ditagihkan adalah Master of Refinancing and Notes Issuance Agreement (MRNIA) sebesar Rp 7,83 triliun. Jaminan utang ada, tetapi tidak cukup.

7. Marimutu Sinivasan - Group Texmaco 

Dasar utangnya adalah Surat PPA dengan oustanding Rp 31,72 triliun dan 3,91 juta dollar AS. Jaminan utang tersebut ada, tetapi tidak cukup.

Baca Juga: Pemerintah Kejar Aset BLBI, Bagaimana Awal Mula Kasus Ini 22 Tahun Lalu?

Penulis : Ahmad Zuhad Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV/Kompascom


TERBARU