> >

Duh, Komodo Kini Terancam Punah akibat Kenaikan Permukaan Air Laut dan Aktivitas Manusia

Peristiwa | 5 September 2021, 05:58 WIB
Komodo, kadal terbesar di dunia yang kini terancam punah. Kenaikan permukaan air laut akibat krisis perubahan iklim yang kian mempersempit habitat komodo, dituding menjadi penyebabnya. Tekanan aktivitas manusia juga turut memengaruhi habitat komodo. (Sumber: Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia)

MARSEILLE, KOMPAS.TV – Komodo, kadal terbesar di dunia, kini terancam punah. Kenaikan permukaan air laut akibat krisis perubahan iklim yang kian mempersempit habitat komodo, dituding menjadi penyebabnya. Hal ini diungkap lembaga konservasi dunia IUCN yang baru menggelar kongres konservasi dunia di Marseille, Prancis, Sabtu (4/9/2021).

Melansir The Guardian, IUCN menyatakan, kenaikan permukaan air laut diperkirakan akan mempengaruhi 30 persen habitat komodo hingga 45 tahun ke depan.

Jangkauan habitat komodo di kawasan Taman Nasional Komodo di Nusa Tenggara Timur, mengecil hingga lebih dari 40 persen sepanjang tahun 1970-2000.

IUCN mengumumkan perubahan status komodo yang sebelumnya berada pada tingkat ‘genting’, kini menjadi ‘terancam bahaya (punah)’ dalam Daftar Merah hewan yang terancam punah. Perubahan status ini merupakan yang pertama selama 20 tahun belakangan.

Sebelumnya, sebuah makalah tentang bagaimana pemanasan global akan memengaruhi komodo menghasilkan kesimpulan “tindakan konservasi mendesak dibutuhkan untuk menghindari risiko kepunahan”.

Baca Juga: Serba-serbi Komodo, Satwa Langka yang Dilindungi

Sebuah foto yang menunjukkan seekor komodo mengadang sebuah truk di kawasan Taman Nasional Komodo, viral pada Oktober tahun lalu. Pembangunan proyek pariwisata Indonesia yang dijuluki Jurassic Park di media sosial akan terus berlanjut, kata Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia, meski UNESCO memperingatkan rencana tersebut bisa berdampak negatif terhadap lingkungan, seperti dilansir Straits Times, Kamis (5/8/2021). (Sumber: Instagram)

“Karena tekanan aktivitas manusia, hutan kian sempit dan menghilang, dan sabana turut terpengaruh oleh kebakaran dan degradasi. Inilah mengapa (jumlah) komodo kian menciut,” tutur Gerardo Garcia, kurator vertebrata (hewan bertulang belakang) dan invertebrata (hewan tak bertulang belakang) di Kebun Binatang Chester. “Habitat mereka kian menciut akibat naiknya permukaan air laut.”

Baca Juga: UNESCO Beri Peringatan atas Pembangunan Pariwisata TN Komodo, Indonesia Langsung Jawab

"Gagasan bahwa hewan prasejarah ini selangkah mendekati kepunahan akibat perubahan iklim mengerikan," kata Andrew Terry, direktur konservasi Masyarakat Zoologi London.

Mengutip ANTARA, dia menyerukan tindakan untuk melindungi alam dalam konferensi iklim di Glasgow pada November lalu.

Dalam kongres tentang konservasi dunia itu, IUCN merilis laporan tentang 138.374 spesies tanaman, hewan dan jamur, yang lebih dari seperempatnya kini terancam punah.

Penulis : Vyara Lestari Editor : Iman-Firdaus

Sumber : The Guardian/Antara


TERBARU