> >

Investigasi Kemenkes: Tidak Ada Kebocoran Data Masyarakat di Sistem e-HAC

Peristiwa | 1 September 2021, 18:32 WIB
Kepala Pusat Data dan Informasi Kemenkes Anas Maruf memberikan keterangan hasil investigasi dugaan kebocoran data di platform mitra e-HAC, Rabu (1/9/2021). (Sumber: YouTube Kemenkes)

Kasus kebocoran data pengguna di aplikasi e-HAC buatan Kemenkes pertama kali diungkap oleh peneliti keamanan siber dari VPNMentor pada 15 Juli.

Dalam sebuah unggahan di blog resmi VPNMentor, sebanyak 1,3 juta pengguna e-HAC diperkirakan telah bocor. Ukuran data tersebut kurang lebih mencapai 2 GB.

Informasi adanya kerentanan pada platform e-HAC yang dilaporkan oleh VPNMentor telah diverifikasi Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) diterima oleh Kemenkes pada 23 Agustus 2021.

Adapun kebocoran data pengguna di aplikasi e-HAC yang sudah dinonaktifkan sejak 2 Juli 2021 diduga terjadi di pihak mitra.

Baca Juga: 7 Fakta Dua Tersangka Peretas Laman Setkab Hingga Terancam 10 Tahun Penjara

Aplikasi e-HAC merupakan Kartu Kewaspadaan Kesehatan versi modern dan menjadi salah satu persyaratan wajib bagi masyarakat ketika bepergian di dalam maupun luar negeri.

Saat ini aplikasi e-HAC tidak lagi terpisah melainkan sudah berintegrasi dalam aplikasi PeduliLindungi dengan infrastruktur yang berbeda dari sebelumnya.

Aplikasi e-HAC yang terintegrasi dengan aplikasi PeduliLindungi memiliki infrastruktur di pusat data nasional sehingga terjamin keamanannya dan didukung oleh Kemenkominfo dan BSSN.

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV/YouTube Kemenkes


TERBARU