Hadapi Pertanian Era 4.0, Jokowi Ajak Petani Jadi Smart Farming
Sosial | 1 September 2021, 16:08 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan saat ini, pemerintah terus berupaya mengubah mindset petani dari tradisional menjadi modern.
Hal ini perlu dilakukan, mengingat inovasi ini sangat penting dilakukan. Pasalnya, saat ini dunia tengah menghadapi tren pertanian 4.0 dan tantangan pembangunan di bidang pertanian yang semakin kompleks.
"Pemerintah terus berupaya untuk mengubah mindset petani, petani kita. Dari pertanian tradisional ke pertanian modern smart farming," kata Jokowi saat memberikan sambutan secara virtual untuk Dies Natalis ke-58 IPB, Rabu (1/9/2021).
Selain itu, pemerintah juga terus mengembangkan dan melakukan inovasi dalam pengembangan teknologi produksi dan sistem distribusi.
Baca Juga: Kementan Targetkan 1.000 Titik Pembangunan Jalan Pertanian di Berbagai Daerah
Oleh karenanya, Kepala Negara juga mengajak seluruh civitas akademika menjadikan IPB sebagai kampus pelopor inovasi pertanian.
Adapun yang dimaksud yakni dengan menciptakan ruang yang makin nyaman bagi pemikiran dan karya-karya inovatif.
"Terus menemukan inovasi yang memberikan solusi cerdas bagi masyarakat khususnya peningkatan kesejahteraan petani," ujarnya.
Baca Juga: Jokowi Terima Surat Kepercayaan dari 4 Duta Besar Negara Sahabat, Siapa Saja?
Tak hanya itu, Jokowi ingin IPB memperkuat hilirisasi riset dan inovasi dengan membangunan jalinan yang kuat dengan dunia industri.
Dengan cara itu, lanjut Presiden, IPB dapat terus menjadi garda terdepan dalam menyelesaikan masalah pangan dan pertanian di Indonesia.
Presiden Jokowi juga berharap adanya kontribusi yang menghasilkan smart shortcut dalam peningkatan daya saing kita di bidang pangan dan pertanian.
"Sehingga negara kita dapat menjadi negara yang maju, yang berdikari di bidang pangan,” tegasnya.
Pada kesempatan itu, Jokowi juga menekankan bahwa Indonesia memiliki banyak potensi di sektor pangan yang belum dikembangkan secara optimal.
Menurutnya, Indonesia perlu lebih banyak melakukan inovasi untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas, inovasi untuk subtitusi ekspor, meningkatkan daya saing produk pangan, obat herbal, buah-buahan, dan potensi-potensi agromaritim lainnya.
Baca Juga: PAN: Presiden Jokowi Tak Semestinya Bagikan Bingkisan Langsung hingga Picu Kerumunan
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV